Pengunjung memilih cemilan di salah satu pusat perbelanjaan di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (24/12/2018). Pedagang mengaku jelang perayaan Natal penjualan kue kering maupun cemilan mengalami peningkatan penjualan hingga 100 persen dibanding hari biasa. | Kredit Foto: Antara/Jojon
Survei terhadap konsumen yang dilakukan Bank Indonesia (BI) pada Desember 2019 mengungkapkan tekanan kenaikan harga diperkirakan mulai meningkat pada Maret mendatang. Hal ini terlihat dari indeks ekspetasi harga (IEH) tiga bulan mendatang yang naik dari 173 menjadi 174,6.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko mengungkapkan, perkiraan tekanan kenaikan harga disebabkan kekhawatiran rumah tangga akan adanya kenaikan beberapa tarif pada awal 2020.
"Antara lain tarif listrik, cukai rokok, tarif tol, dan asuransi kesehatan (BPJS). Secara regional kenaikan IEH terjadi di 10 kota dengan kenaikan tertinggi terjadi di kota Medan," kata Onny di Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Baca Juga: Iuran BPJS Naik, Ramai-ramai Peserta Turunkan Kasta
Baca Juga: Cetus Demokrat: Jika Tak Menghargai Indonesia, Investasi China Layak Ditinjau Ulang
Lebih lanjut dikatakan bahwa tekanan kenaikan harga diproyeksi akan berlanjut di Juni 2020 yang tercermin dari IEH yang meningkat dari 176 pada bulan sebelumnya menjadi 179,3.
"Masyarakat memperkirakan tekanan harga akan meningkat akibat distribusi barang yang diperkirakan belum normal sepenuhnya pasca-idulfitri," ucapnya.
"Secara regional meningkatkan tekanan kenaikan harga terjadi di 10 kota, dengan kenaikan tertinggi di Banjarmasin," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
