Pemerintah lebih memilih opsi pembatasan interaksi (social distancing) ketimbang melakukan karantina wilayah (lockdown) guna menekan penyebaran virus corona atau Covid-19 saat ini.
"Social distancing membuat jarak sosial. Itulah yang harus dilakukan dengan baik sehingga kita bisa mengurangi penularannya. Langkah itulah yang paling efektif saat ini," kata Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito, di Jakarta, Rabu (18/3/2020).
Baca Juga: Istana Negara Bantah Jokowi Keluarkan Perintah Lockdown di Jabodetabek dan Bali
Dalam kesempatan terpisah, juru bicara penanganan wabah Covid-19, Achmad Yurianto, melaporkan bahwa jumlah pasien positif Covid-19 bertambah. Yang sebelumnya 134 kini mencapai 172 orang. Peningakatan terbesar terjadi di DKI Jakarta.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah belum akan menerapkan lockdown baik di tingkat nasional maupun daerah. Menurut Jokowi, lockdown merupakan kebijakan pemerintah pusat dan tidak boleh diputuskan oleh pemerintah daerah.
Jokowi mengatakan hal yang perlu dilakukan saat ini adalah mengurangi mobilitas atau perpindahan orang dari satu tempat ke tempat lain, menjaga jarak, serta mengurangi kemurunan orang yang membawa risiko lebih besar pada penyebaran Covid-19.
Mantan Walikota Solo itu mengimbuhkan, kebijakan belajar, bekerja, dan beribadah di rumah perlu digencarkan untuk mengurangi penyebaran Covid-19.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: