Harga Minyak Serta Tingginya Tingkat Kematian Virus Corona Buat Pasar Modal Tersungkur

Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur 1,62% atau 450,92 poin ke level 4.501,92 dengan indeks sektor pertanian anjlok 2.46% dan pertambangan 2.30% yang memimpin pelemahan. 

 

Menurut Head of Research Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi investor melihat gejolak harga minyak yang mencatatkan rekor pelemahan tercepat sepanjang sejarah karena penyertaan fisik minyak yang berakhir kontraknya tidak mampu tertampung pada penyimpanan dikarenakan merosotnya permintaan minyak akibat pandemi virus corona. 

 

Baca Juga: Dua-duanya Punya Lippo, Saham Matahari dan Hypermart Turun Drastis

 

“Terlepas dari itu sentimen dari penyebaran pandemic didalam negeri yang bergerak dengan rasio kematian 8.73% per tanggal 21 April 2020 lebih besar dari rata-rata rasio kematian dunia sebesar 6.87% masih menjadi fokus investor dan menanti langkah selanjutnya yang akan dikeluarkan oleh pemerintah,” ucapnya, di Jakarta, Selasa (21/4/2020). 

 

Baca Juga: Investor Banting Harga Saham Gurita Bisnis Media Milik Hary Tanoe Hingga di Bawah Rp . . .

 

Dimana, nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar terkoreksi 0.36% kelevel Rp15.467,50 setelah sempat menguat pada perdagangan sebelumnya. Investor asing pun tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp427.30 miliar dengan saham BBCA, BBRI, GGRM dan SMGR yang menjadi top net sell value.

 

Dirinya memperkirakan IHSG mencoba rebound pada perdagangan esok hari dengan support resistance 4.500-4.605. Saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal diantaranya AGII, BMRI, KLBF, MIKA, SMGR, dan WIKA.