WE Online, Jakarta - Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Ade Komaruddin mengajak para kadernya untuk menyikapi perkembangan politik nasional menghadapi Pemilu Presiden 2014 secara arif dan bijaksana.
"Jajaran organisasi kita harus mengembangkan politik harmoni yang menjaga keseimbangan dan keserasian. Kader SOKSI agar saling menghormati satu sama lain," kata Ade Komaruddin pada peringatan 54 tahun SOKSI di Jakarta, Sabtu (7/6/2014) malam.
Peringatan ulang tahun ke-54 tersebut dihadiri antara lain oleh pendiri SOKSI Suhardiman, Sekretaris Dewan Pembina SOKSI Bobby Suhardiman, Dewan Piminan Nasional (Depinas) SOKSI, serta Dewan Pimpnan Daerah (Depidar) Soksi dari 20 provinsi. SOKSI yang didirikan Suhardiman pada 1960, adalah salah satu ormas pendiri Partai Golkar.
Ade Komaruddin menjelaskan, para pengurus Depinas dan Depidar SOKSI selalu diajarkan oleh para senior organisasi ini, bahwa keputusan apapun yang sudah diambil organisasi harus dijunjung tinggi, baik keputusan manis maupun pahit.
"Sikap yang dihargai di Soksi adalah konsistensi. Ini yang selalu diajarkan oleh para senior, terutama pendiri SOKSI Pak Suhardiman," katanya.
Ketua DPP Partai Golkar ini menambahkan, cara-cara berpolitik yang dilakukan oleh para kader SOKSI harus dilakukan dengan cara yang santun dan harmoni. Sikap santun, harmoni, dan bijaksana ini, kata dia, yang harus diambil oleh para kader SOKSI dalam menyikapi situasi politik terkini yakni penyelenggaraan pemilu presiden pada 9 Juli mendatang.
"Dalam menyikapi Pemilu Presiden 2014, Soksi harus mengambil langkah cermat dan taktis, tapi bijaksana. Soksi juga harus bermain cantik," katanya.
Ade menambahkan, SOKSI yang saat ini telah berusia 54 tahun tentu sudah menginjak usia matang. Dalam kehidupan anak manusia, kata dia, umur 54 tahun adalah usia puncak produktivitas yang ditandai dengan sikap matang, dewasa, dam bijaksana. Karena itu, menurut Ade, pada usia ke-54 tahun, Soksi harus taktis, jangan sampai salah melangkah.
Pada kesempatan tersebut, Ade Komaruddin juga mensitir judul buku karya proklamator Muhammad Hatta yakni "Mendayung di Antara Dua Karang".
"Saat ini, kita sedang mendayung di antara dua karang. Kita harus harus sampai ke tujuan dengan selamat," tambahnya.
Pemilu Presiden 2014 diikuti dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yakni Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa serta Joko Widodo dan Jusuf Kalla. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement