WE Online, Jakarta - Masa kerja Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Boediono dalam hitungan bulan akan segera berakhir. Namun, berbagai lembaga survei sudah membuat prediksi untuk kabinet pemerintahan periode 2014-2019 mendatang.
Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk Felia Salim berpendapat presiden baru mendatang harus dapat memiliki kebijakan yang terukur di dalam memilih orang-orang yang tepat untuk menduduki jabatan sebagai menteri.
"Saya kira sebaiknya adalah orang yang terbaik di posisinya," kata Felia dalam diskusi yang bertema Pemimpin Perempuan di Industri Bisnis dan Finansial di Indonesia yang digelar di Jakarta, Kamis (12/6/2014).
Ia pun menyarankan kepada presiden terpilih agar dapat memberi ruang bagi kaum perempuan untuk duduk di dalam kabinet pemerintahan mendatang.
"Tetapi, harus ada kesadaran dari pengambil kebijakan bahwa narasumber dari penggerak ekonomi utama adalah perempuan atau ibu-ibu rumah tangga rumah tangga. Apalagi, dalam sektor UKM penggerak dominan adalah perempuan," jelasnya.
Untuk di BNI sendiri, diakuinya, sejak lima tahun lalu posisi-posisi kunci atau posisi pimpinan telah diberikan kepada perempuan.
"Kita ada 1.700 titik jadi sekitar 25% diisi oleh perempuan. Ada peningkatan sekitar 22-25%," tegasnya.
Seperti diketahui, dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II dari 34 jumlah menteri hanya lima perempuan yang menduduki jabatan sebagai menteri di antaranya Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani (22 Oktober 2009-20 Mei 2010).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement