Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wall Street Naik Meski PDB AS Kuartal Pertama Melemah

Warta Ekonomi -

WE Online, New York - Saham-saham di Wall Street ditutup lebih tinggi pada Rabu (Kamis pagi WIB, 26/6/2014), meski laporan Departemen Perdagangan AS menunjukkan kegiatan ekonomi kuartal pertama mengalami kontraksi lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 49,38 poin (0,29 persen) menjadi berakhir pada 16.867,51.

Indikator pasar lebih luas, indeks S&P 500 naik 9,55 poin (0,49 persen) menjadi ditutup pada 1.959,53, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq melonjak 29,40 poin (0,68 persen) menjadi 4.379,76.

Produk domestik bruto (PDB) AS turun 2,9 persen pada laju tahunan dalam tiga bulan pertama 2014, jauh lebih buruk dari perkiraan sebelumnya 1,0 persen dan penurunan paling tajam dalam lima tahun terakhir.

Penurunan ini mencerminkan pertumbuhan yang lebih lemah dalam belanja konsumen, peningkatan yang lebih besar dalam ekspor dan impor lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.

Para analis mengatakan pasar pada dasarnya melihat melebihi dari laporan itu, menganggapnya sebagai melihat ke arah belakang karena data yang lebih baru menunjukkan pertumbuhan meningkat.

"Semua orang di dunia investasi mengetahui musim dingin yang keras, tetapi itu di 'kaca spion'," kata Bill Lynch, direktur investasi pada Hinsdale Associates.

"Pasar melihat ke depan." Saham perusahaan penyiaran dan kabel naik setelah Mahkamah Agung AS memutuskan bahwa startup televisi daring (online) Aereo melanggar hukum hak cipta dengan mentransmisi siaran melalui peralatan antena. Pengadilan memutuskan Aereo efektif beroperasi seperti perusahaan kabel dan karena itu harus membayar hak siar.

CBS naik 6,2 persen, Twenty-First Century Fox naik 2,0 persen, Comcast naik 1,1 persen dan Time Warner Cable bertambah 1,3 persen.

Perusahaan penyulingan minyak merosot setelah AS mengeluarkan izin untuk dua perusahaan mengekspor minyak mentah untuk pertama kalinya dalam empat dekade terakhir, berpotensi mengancam margin penyulingan domestik.

Saham Marathon Petroleum turun 6,3 persen, Phillips 66 kehilangan 4,2 persen, dan Valero Energy jatuh 8,3 persen.

General Mills turun 3,6 persen karena laba kuartal keempat fiskalnya datang di 65 sen per saham, jauh di bawah 72 sen yang diproyeksikan oleh analis. General Mills mengatakan belanja promosi di pasar negara maju "kurang efektif daripada yang kami rencanakan dan masukan kenaikan biaya sedikit di atas perkiraan kami." Pemimpin agrotech Monsanto melonjak 5,1 persen karena laba kuartal ketiganya sebesar 1,62 dolar AS per saham lebih tinggi enam sen dari perkiraan. Perusahaan menaikkan target laba jangka panjangnya dan mengumumkan rencana pembelian kembali saham sebesar 10 miliar dolar AS.

Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka waktu 10-tahun turun menjadi 2,56 persen dari 2,59 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,38 persen dari 3,41 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: