- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
5 Fakta IHSG Akhir 2020, dari Gagal ke 6.000 hingga IPO Tertinggi di ....
Bagaimana kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir 2020? Jawabannya, memerah dan melemah ke 5.979.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto pun mengatakan, harus ada peningkatan nilai IPO di Indonesia.
Lebih lanjut, berikut fakta pergerakan IHSG dan Perusahan IPO, dikutip Sabtu (2/1/2021).
Baca Juga: Akhir Pekan Pertama di Awal Tahun, Harga Emas Antam Menguat Nih!
Baca Juga: Nama Prabowo Subianto Terjun Bebas di Survei Bursa Pilpres 2024, Mengapa?
1. IHSG Merosot ke Level 6.075 Pada Perdagangan Sesi I
Pada penutupan perdagangan, Selasa (29/12/2020), IHSG melemah pada penutupan perdagangan sesi I. Tercatat, turun 17,80 poin atau 0,3% ke 6.075,75.
2. IHSG Ditutup Melemah di Akhir Tahun 2020
Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2020 berakhir daj ditutup oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto pada closing bell di akhir sesi II, Rabu (30/12/2020) ke level 5.979.07 atau 57,10 poin atau 0,9%.
3. 365 Saham Kebakaran saat Penutupan Akhir Tahun 2020
Pada penutupan perdagangan, Rabu (30/12/2020), terdapat 143 saham menguat, 365 saham melemah dan 119 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp14,5 triliun dari 24,7 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
4. Tutup Perdagangan 2020, IPO Indonesia Tertinggi se-Asean
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, nilai IPO pasar modal Indonesia mencapai Rp5,28 triliun dan harus terus ditingkatkan.
"Transaksi investor meningkat naik 4 kali," kata Airlangga Hartato dalam video virtual.
Kata dia, untuk perusahaan yang melakukan IPO sebanyak 51 dari yang ditargetkan 53. Hal ini tentu perolehan yang cukup menggembirakan dengan IPO di pasar modal Indonesia tertinggi di Asean.
"Ini tertinggi di perusahaan se-Asean. Transaksi investor meningkat naik 4 kali. Ini capaian yang luar biasa dan kepercayaan ritel pasar modal luar biasa dan ini modal kita untik ke depan," katanya.
5. IHSG Gagal Setop 2020 di Level 6.000, Tapi Pasar Modal RI Membaik
Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini menggelar penutupan perdagangan pasar modal Indonesia tahun 2020. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi menyampaikan bahwa perkembangan pasar modal di penghujung tahun 2020 telah mengarah ke jalur yang sangat positif.
Inarno menyampaikan rasa syukur bahwa respons pasar mulai membaik seiring dukungan kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional di tengah pandemi Covid-19. Respon pasar tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menunjukkan perbaikan di semester II-2020.
"Diikuti dengan lonjakan likuiditas perdagangan yang mencapai 9,18 triliun per hari dan jumlah frekuensi perdagangan yang mencapai tren tertinggi bahkan membukukan jumlah frekuensi perdagangan tertinggi di antara bursa bursa kawasan Asean dalam tiga tahun terakhir," ujar Inarno.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: