Mulai Bergairah, Kebutuhan Pembiayaan Diprediksi Meningkat di Triwulan I 2021

Survei permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan yang dilakukan Bank Indonesia pada Desember 2020 mengindikasikan kebutuhan pembiayaan korporasi meningkat pada Triwulan I 2021, terutama untuk mendukung aktivitas operasional.

"Hal ini terindikasi dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kebutuhan pembiayaan korporasi pada 3 bulan mendatang sebesar 17,1%," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Senin (18/1/2021).

Peningkatan kebutuhan pembiayaan, lanjut Erwin, terutama terjadi pada sektor Industri Pengolahan, Konstruksi, dan Perdagangan. Kebutuhan pembiayaan korporasi tersebut sebagian direncanakan menggunakan kredit bank, namun sebagian lainnya akan dipenuhi dari Dana Sendiri (Laba Ditahan).

Baca Juga: Bantu UMKM Terdampak Covid-19, Bank Mandiri Telah Salurkan Pembiayaan Rp100,5 Triliun

Sementara itu, penambahan pembiayaan yang dilakukan oleh Rumah Tangga pada 3 dan 6 bulan yang akan datang diindikasikan masih terbatas. Kebutuhan pembiayaan oleh Rumah Tangga yang masih terbatas tersebut terutama akan diajukan kepada Bank Umum, dengan jenis pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa Kredit Multi Guna (KMG).

"Dari sisi penawaran perbankan, penyaluran kredit baru diperkirakan akan mulai meningkat pada awal 2021. Hal tersebut terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru Januari 2021 sebesar 53,1% yang lebih tinggi dibandingkan dengan SBT perkiraan penyaluran kredit baru Desember 2020 sebesar 42,8%," ungkapnya.

Berdasarkan kelompok bank peningkatan diperkirakan terjadi pada Bank Umum Syariah dan Bank Umum, sementara berdasarkan jenis penggunaan peningkatan tertinggi terjadi pada Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).