Gegara Ini, Mas Anies Baswedan Bakal Nggak Maju Lagi di Pilkada DKI, Astaga..

Sekjen PAN, Eddy Soeparno, menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan kesulitan untuk menentukan pilihan pada 2024, apakah maju lagi di Pilkada DKI atau maju di Pilpres 2024.

Hal ini dikatakan terkait pembahasan Rancangan Undang-undang Pemilihan Umum (RUU Pemilu), yang berdampak pada penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak baru akan terselenggara pada 2024. Baca Juga: Anies jadi Pembicara di Forum Pemimpin Dunia, Netizen soroti Reaksi Buzzerp

Dengan begitu, normalisasi Pilkada 2022 dan 2023 yang diatur dalam RUU Pemilu tak bisa terlaksana, dan akan berdampak pada posisi gubernur, bupati dan walikota yang masa jabatannya selesai pada 2022 dan 2023, termasuk Gubernur Anies Baswedan. Baca Juga: Anies Ngaku-ngaku Jakarta Tak jadi Kota Termacet Lagi?

Gubernur, bupati dan walikota yang habis masa jabatannya pada 2022 dan 2023 akan diisi oleh pelaksana tugas (plt).

“Dia harus milih mau maju di DKI lagi atau kalau memang dia siap lahir batin dan saya kira dari tekad beliau itu akan maju di Pilpres,” ucapnya, dilansir Pojoksatu.id, Kamis (18/2/2021).

Lanjutnya, ia menilai Anies tidak akan memilih keduanya lantaran tahapannya sangat mepet. Pilpres dilaksanakan pada April dan Pilkada DKI kemungkinan dilaksanakan pada November atau Desember 2024.

Menurutnya, dengan demikian tahapan Pilkada DKI sudah dimulai sebelum penetapan pemenang Pilpres.

Sementara itu, pihaknya juga akan mendorong beberapa kader terbaik PAN di antaranya Bima Arya Sugiarto, Eko Patrio dan Zita Anjani, untuk maju di Pilkada DKI.

“Kang Bima saya kira dia adalah salah satu kader terbaik kita. Sebagai walikota Bogor ya tentu, apalagi sekarang jadi ketua APEKSI, saya kira punya eksposure yang sudah nasional,” ucap Eddy.