Kredit Foto: Pertamina
PT Pertamina (Persero) bakal menggelontorkan investasi senilai US$10 miliar atau Rp142,834 triliun (asumsi kurs Rp14.283) tahun ini.
Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury mengatakan, investasi yang dikucurkan Pertamina diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Baca Juga: Ini Kata Wakil Menteri BUMN jika Ekonomi Ingin Pulih di 2021
"BUMN juga akan terus melakukan investasi, seperti Pertamina yang akan invest US$10 miliar tahun ini, lalu PLN juga akan invest. Hal ini diharapkan tidak hanya menjadi jump start ekonomi, tetapi juga pengembangan bisnis model baru untuk kegiatan ekonomi di jangka pendek dan menengah-panjang," kata Pahala dalam webinar Universitas Indonesia, Kamis (4/3/2021).
Sementara itu, Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini, mengatakan bahwa Pertamina telah mengalokasikan investasi senilai US$92 miliar pada periode 2020 hingga 2024.
Rinciannya, US$64 miliar akan dialokasikan untuk investasi hulu (upstream) dengan pembagian US$45 miliar untuk merger dan akuisisi; US$14 miliar untuk Business Development (BD) organik; dan US$5 miliar untuk Non Business Development (NBD) organik.
"Kemudian, downstream (hilir) ini kurang lebih US$20 miliar, sebesar US$18 miliar untuk kilang baru dan upgrade kilang eksisting, dan US$2 miliar terkait distribusi dan pemasaran infrastruktur," kata Emma dalam webinar Universitas Indonesia, Kamis (4/3/2021).
Adapun investasi Pertamina senilai US$8 miliar diperuntukkan bagi pipa T&D sebesar US$4 miliar, liquefaction and regas unit sebesar US$0,36 miliar, IPP sebesar US$3 miliar, dan investasi lainnya senilai US$0,7 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum
