Pangeran Philip Rancang Sendiri Pemakamannya Bertahun-tahun

Pangeran Philip merancang sendiri upacara pemakamannya yang berlangsung di St George Chapel, Kastil Windsor, pada Sabtu (17/4/2021). Duke of Edinburgh itu merancangnya selama bertahun-tahun.

Saat ini, prosesi pemakaman itu telah selesai. Keluarga kerajaan telah mulai keluar dari St George Chapel. Ini adalah beberapa momen terpenting dari upacara tersebut:

Dean of Windsor memuji layanan publik Pangeran Philip. “Kesetiaannya yang tak tergoyahkan kepada Ratu kita, dengan pengabdiannya kepada Bangsa dan Persemakmuran, dengan keberanian, ketabahan dan keyakinannya," ujar dia.

Tetapi dia juga memberi perhatian pada kualitas pribadi sang duke yang diketahui Keluarga Kerajaan.

Baca Juga: Pemakaman Pangeran Philip Punya Protokoler Ketat, Begini Aturannya...

"Tantangan yang telah dia berikan kepada kita, dorongan yang telah dia berikan kepada kita, kebaikannya, humornya, dan kemanusiaannya," ungkap dia.

Pangerah Philip memilih musik yang dia perintahkan dari para komposer seperti Sir Benjamin Britten, dan pengaturan Mazmur 104 yang ditulis William Lovelady untuk ulang tahun ke-75 sang duke.

Uskup Agung Canterbury berterima kasih atas "keyakinan dan kesetiaan yang teguh, atas rasa tanggung jawab dan integritasnya yang tinggi, atas kehidupan pengabdiannya kepada Bangsa dan Persemakmuran, serta atas keberanian dan inspirasi kepemimpinannya."

Pada saat yang paling khusyuk dari hari yang khusyuk, peti jenazah Pangerah Philip diturunkan ke dalam Royal Vault sementara band-band militer bermain, diakhiri dengan Action Stations, sinyal angkatan laut bahwa semua tangan harus siap untuk berperang.

Peti jenazah itu dibungkus dengan standar pribadi Pangeran Philip, dan dilingkari dengan karangan bunga yang dipilih Ratu Elizabeth.

Topi dan pedang Admiral of the Fleet milik Pangeran Philip tergeletak di atas peti jenazahnya. Ratu Elizabeth duduk sendirian, paling dekat dengan altar, selama kebaktian.

Pangeran William dan Pangeran Harry duduk di seberangnya, tetapi meninggalkan gereja secara berdampingan.