Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

TKA China Masuk RI, Politisi Partai Demokrat Kritik Pemerintah Habis-habisan: Emang Sudah Kalah

TKA China Masuk RI, Politisi Partai Demokrat Kritik Pemerintah Habis-habisan: Emang Sudah Kalah Warga berjalan di jalur pedestrian Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Minggu (27/6/2021). Pemerintah Kota Bogor memberlakukan penutupan jalur pedestrian Kebun Raya Bogor pada akhir pekan sebagai langkah pembatasan mobilitas warga untuk menekan angka kasus COVID-19. | Kredit Foto: Antara
Warta Ekonomi -

Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Irwan mengkritik kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat, yang dinilai belum maksimal penerapannya. Sebab, di sisi lain justru pemerintah mengizinkan tenaga kerja asing asal China masuk.

"PPKM Darurat ini sejak awal saya katakan tidak akan maksimal selama kebijakan pemerintahnya yang tidak tegas dan inkonsisten. Kebijakan PPKM Darurat ini melempem," kata Irwan kepada wartawan, Senin 5 Juli 2021

Irwan menjelaskan mengapa dia menyebut PPKM Darurat melempem. Karena menurutnya pemerintah gagal mendapatkan kembali kepercayaan rakyat bahwa pemerintah mampu menangani pandemi ini. 

Baca Juga: Kekuatan Besar Sedang Mengusik Jokowi, Seret Nama Ma'ruf Amin

Saat ini, kata Irwan masyarakat dipaksa dan diancam pidana untuk patuh. Tapi pemerintah gagal memberikan rasa keadilan dan kepercayaan.

"Rakyat di dalam negeri dibatasi geraknya tetapi transportasi penumpang internasional darat, laut dan juga udara terus berlangsung sejak awal pandemi. Semua kan tahu virus ini bukan virus endemik Indonesia tapi virus dari luar negeri tapi kebijakan pembatasan kedatangan internasionalnya sudah melempem sejak awal pandemi," kata Irwan.

Dia menambahkan, kalau ingin PPKM Darurat dalam negeri berhasil, rakyat harus dibuat percaya dan menuruti aturan pemerintah. Konkritnya, kata Irwan, tutup pintu masuk penumpang internasional kemudian pemerintah fokus laksanakan distribusi vaksin dan testing, tracing dan treatment atau 3T yang massif.

"Mau ngomong apa lagi memang dasarnya pemerintah ini sudah kalah lawan pandemi COVID-19. Jujur saja, sistem kesehatan yang dibangun pemerintah kalah laju dengan penyebaran COVID-19," ujarnya.

Menurut Irwan, sekarang saatnya Presiden Joko Widodo untuk satukan semua potensi anak bangsa, jangan hanya mengandalkan pembantunya di kabinet. Irwan menilai Presiden perlu memanggil putra-putra terbaik bangsa lainnya untuk memberikan suara, pikiran dan tindakan terbaik mengatasi pandemi. 

Baca Juga: Jusuf Kalla Bongkar Manuver Habib Rizieq di Pilpres 2024: Pendukungnya Memang Militan, Tapi...

"Termasuk juga dari pihak oposisi. Dalam situasi ini keselamatan rakyat yang utama. Tidak ada salahnya meminta pendapat dan pikiran terbaik termasuk dari bapak SBY. Saya yakin kita semua sama semangat dan tujuannya bagaimana agar bangsa ini bisa selamat lewati pandemi COVID-19," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: