Covid-19 Mengamuk, Kasus Corona di Asia Tenggara Langsung Meroket
Covid-19 makin ngamuk di sejumlah Asia Tenggara. Jumlah kasusnya makin meroket. Masifnya penularan Covid-19 akibat virus varian Delta. Asia Tenggara disebut menjadi pusat virus global itu.
Dilansir Reuters, kemarin, Thailand melaporkan 15.376 kasus virus Corona. Angka tersebut menjadi rekor harian selama dua hari berturut-turut di negara dengan penduduk lebih dari 66 juta itu.
Baca Juga: Jenderal Pentagon Siap Kunjungan Safari ke Asia Tenggara, Katanya Galang Dukungan Lawan...
Sementara Malaysia, salah satu negara dengan tingkat infeksi per kapita tertinggi di Asia Tenggara, melaporkan pada Minggu (25/7/2021), 17.045 kasus baru. Sehingga total kasus Covid-19 menjadi 1.013.438. Sedangkan jumlah kematian mencapai 8.000 orang. Negeri jiran itu telah memberlakukan lockdown demi mengekang penularan virus SARS-Cov-2 itu.
Rumah sakit dan tenaga kesehatan (nakes) di Asia Tenggara yang berpenduduk lebih dari 650 juta orang pun kewalahan. Mereka melaporkan kekurangan tempat tidur, ventilator, hingga oksigen.
Puncaknya, kemarin. Ribuan dokter kontrak Malaysia mogok kerja. Para dokter menuntut penempatan permanen, perbaikan gaji dan tunjangan yang lebih baik. Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin telah menjanjikan perpanjangan kontrak hingga empat tahun. Tapi menurut mereka itu tidak cukup.
Dengan sistem yang ada saat ini, dokter kontrak terancam menganggur setelah pelatihan selama lima tahun berakhir. Sebab, pemerintah tidak memiliki anggaran untuk mengangkat mereka menjadi pegawai tetap.
Meski menggelar protes, para dokter tersebut menjamin pelayanan tidak terganggu. Mereka tetap bekerja bergiliran. Jika diperlukan, mereka harus kembali ke pos dan memberikan layanan pada pasien kritis.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan, pasien tetap berisiko tanpa hadirnya para dokter. Dia juga mengingatkan, para dokter kontrak terikat sumpah.
Kementerian Kesehatan mengeluarkan pedoman yang memperingatkan pegawai negeri sipil, termasuk dokter kontrak pemerintah, agar tidak bergabung dengan pertemuan ilegal. Namun para dokter kontrak berpendapat, mereka telah memberikan segalanya selama pandemi yang berlangsung sejak 1,5 tahun lalu. Namun, mereka khawatir akan menganggur jika kontrak selesai.
Di Malaysia, proses vaksinasi berjalan cukup baik dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara. Tercatat 16,9 persen dari 32 juta penduduknya telah divaksinasi sepenuhnya.
Di Thailand, pemerintah pekan lalu telah memberlakukan kebijakan karantina wilayah yang lebih ketat di ibu kota Bangkok, dan 12 provinsi berisiko tinggi. Pemerintah Thailand melarang pertemuan publik, dan memperluas wilayah jam malam.
Dari Vietnam, negara yang sempat dianggap berhasil menangani Covid-19 ini, kini tengah menghadapi wabah baru. Pusat bisnis di Ho Chi Minh City dan provinsi sekitarnya menyumbang sebagian besar infeksi baru. Pada Minggu (25/7/2021), Kementerian Kesehatan Vietnam melaporkan 7.531 kasus Covid-19. Turun dari rekor harian sehari sebelumnya yang berjumlah 7.968.
Di Myanmar, lonjakan infeksi Covid-19 juga terjadi. Kenaikan kasus Covid-19 di negara itu terjadi sejak bulan lalu. Pada Minggu (25/7/2021), otoritas melaporkan 355 kematian yang merupakan rekor baru. Sedangkan kasus harian mencapai puncaknya menjadi 6.000 pada Kamis (22/7/2021).
Petugas medis dan orang-orang yang bekerja di pemakaman mengatakan, jumlah korban meninggal sebenarnya jauh lebih tinggi. Gejolak sosial yang terjadi sejak kudeta militer Februari lalu menghambat respons penanggulangan pandemi.
Di Filipina, pihak berwenang telah berjuang mengekang penyebaran virus Corona varian Delta. Sejak Minggu (25/7/2021), pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte telah menangguhkan perjalanan dari Malaysia dan Thailand. Pemerintah Filipina juga melakukan pembatasan di wilayah Manila.
Sedangkan Indonesia, melaporkan lebih dari 3,1 juta infeksi dan 83.000 kematian. Di tengah tekanan ekonomi, Presiden Joko Widodo mengumumkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, mulai 26 Juli hingga 2 Agustus 2021.
Seperti diketahui, rumah sakit telah dipenuhi pasien dalam sebulan terakhir. Terutama di pulau Jawa dan Bali yang padat penduduk.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: