Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi 3 Periode Terus Digaungkan, Orangnya Prabowo Curiga, Jangan-Jangan...

Jokowi 3 Periode Terus Digaungkan, Orangnya Prabowo Curiga, Jangan-Jangan... Kredit Foto: Instagram/Habiburokhman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi Partai Gerindra Habiburokhman merespons pernyataan Relawan Jokowi Mania (JoMan) yang terang-terangan mendukung pertambahan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pandemi Covid-19.

Terkait itu, anak buah Prabowo Subianto mencurigai soal pernyataan tersebut. Baca Juga: Catat! Bukan Prabowo atau Menkes, Ternyata Oh Ternyata Menteri Jokowi yang Kerjanya Top adalah..

"Itu hak mereka menyampaikan pendapat, tapi perpanjangan jelas menabrak konstitusi, dan amandemen konstitusi saat ini tidak diperlukan," katanya kepada wartawan, Jumat (3/9/2021).

Menurut dia, isu perpanjangan jabatan tersebut bisa membuat suasana politik tidak produktif.

"Lama-lama wacana soal amandemen dan perpanjangan jabatan ini bikin kita nggak produktif secara politik," ujar dia.

Lanjutnya, ia mengatakan bahwa saat ini seharusnya semua pihak untuk kompak mengatasi pandemi Covid-19. Baca Juga: Sembako Jokowi Bikin Warga Berkerumun, PA 212 Nyeletuk: Pakai Hukum Suka-suka Dia

"Di saat seharusnya kita kompak membahas dan mengatasi pandemi, justru banyak yang bertengkar soal dua hal tersebut. Benar-benar membuang waktu dan energi," katanya.

Sambungnya, ia mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo tegas menolak perpanjangan masa jabatan presiden.

"Pak Jokowi sendiri sudah bilang nggak berkenan soal perpanjangan, kenapa isunya masih terus diembuskan, saya juga bingung," ucapnya.

"Saya curiga, ada juga pihak-pihak yang sengaja terus mengembuskan isu tersebut untuk mendiskreditkan pemerintah," kata dia.

Diketahui, Ketum Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer (Noel), mendukung pertambahan jabatan presiden karena pandemi Covid-19. Menurut JoMan, usulan tersebut berbeda dengan wacana presiden tiga periode.

"Jadi durasi jabatan presiden ditambah selama 2 sampai 3 tahun bisa jadi solusi. Ini beda dengan wacana presiden 3 periode yang harus via pemilu. Sementara dana pemilu bisa digunakan dulu untuk stimulan ekonomi dan sosial," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: