Pasang Kuping Baik-baik! Dampak Presiden 3 Periode: Ekonomi Runtuh, Utang Bengkak, Pemimpin Otoriter

Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Political and Policy Public Studies (P3S), Jerry Massie meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersikap tegas dan menolak untuk menambah masa jabatannya menjadi tiga periode lewat amandemen UUD 1945. Menurutnya perpanjangan masa jabatan kepala negara bakal berdampak buruk pada sejumlah sektor.

“Ini bisa berdampak. Beberapa elemen bahkan indikator yang mana memperburuk citra Jokowi jika parlemen ngotot mengamandemen UUD 45,” ujar Jerry dikutip Selasa (7/9/2021).

Dia juga berharap agar isu ini segera mereda dan tak pernah dibahas, karena efek dari pembahasan tersebut membuat publik semakin gusar.

Baca Juga: Pria di Blitar Diamankan setelah Bentangkan Poster ke Jokowi, Roy Suryo: Ambyar

Baca Juga: Siap-siap Bib, Polisi Terus Selidiki Kasus Dugaan Chat Mesum Rizieq Shihab

Tidak hanaya itu, Jerry juga mengingatkan soal Orde Baru saat Presiden ke-2 Soeharto digulingkan oleh masyarakat karena terlalu lama berkuasa di tanah air.

“Akibat terlalu lama berkuasa, keruntuhan ekonomi, sampai utang membengkak dan kepemimpinan otoriter,” terangnya.

Lebih lanjut, Jerry menilai wacana perpanjangan masa jabatan presiden merupakan jebakan yang dipasang sekelompok orang agar Jokowi tersungkur.

Dirinya bahkan mengaitkan isu amendemen 3 periode ini dengan tumbangnya Presiden Guinea Alpha Conde terbaru yang terkudeta setelah berencana menghapus pembatasan masa jabatan presiden.

“Ini contoh konkret seorang presiden digulingkan. Sebaiknya Jokowi memetik pelajaran dari peristiwa ini dan segera menandatangani petisi menolak untuk jabatan 3 periode,” tutur Jerry Massie.