Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Camkan Baik-baik! Sampai Detik Ini, Jokowi Tak Tergoda Jabatan 3 Periode

Camkan Baik-baik! Sampai Detik Ini, Jokowi Tak Tergoda Jabatan 3 Periode Kredit Foto: Instagram/Jokowi

Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengakui, sebenarnya isu perpanjangan jabatan presiden 3 periode sudah selesai. Mengingat, Jokowi sendiri sudah berkali-kali menolak usulan tersebut. Namun, persoalannya, kata dia, masih ada sekelompok kecil mayarakat yang ingin memperpanjang masa jabatan presiden. Bahkan, ada yang sampai mengkampanyekan presiden tiga periode.

“Faktanya memang ada yang mengkampanyekan,” kata Gus Jazil, begitu dia disapa.

Waketum PKB itu menilai, konstitusi sudah tegas mengatur soal masa jabatan presiden maksimal dua periode. Sampai sekarang, dia juga menegaskan, MPR tidak pernah membahas soal itu. Tak ada satu pun fraksi yang mau membahas soal 3 periode.

Baca Juga: Bodo Amat Sama Moeldoko, Jokowi Respect ke AHY dan Partai Demokrat

Wakil Ketua MPR, Hidayat Nurwahid menyampaikan hal serupa. Kalau wacana 3 periode mau dipaksakan, kata dia, akan sulit terealisasi. Sebab, berdasarkan kalkulasi politik, hampir semua partai di Senayan, menolak usulan tersebut. Termasuk PDIP, sebagai partai pemenang pemilu.

 

“Kalau dari PDIP tidak mendukung, ya sudah, selesailah,” ujar Hidayat.

Lagian, kata dia, parpol-parpol lain juga sudah mulai bersiap menghadapi pilpres 2024. Ini bisa dilihat dari masifnya pemasangan baliho di berbagai daerah oleh para tokoh parpol. Mulai dari baliho milik tokoh PDIP, Golkar, Nasdem, Demokrat, PKB, hingga Ketum PAN Zulkifli Hasan.

Selain parpol, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) juga sudah menegaskan perpanjangan masa jabatan presiden tidak dibenarkan. “Jadi, ini rasa-rasanya semakin sulit lagi,” analisis politisi PKS itu.

Namun, Zainal Arifin Mochtar mengatakan, publik masih meragukan sikap para politisi soal 3 periode. Kata dia, saat ini mungkin saja ngomong tidak. Tapi, ke depan tak ada jaminan. Apalagi kalau melihat riwayat Undang-Undang tentang KPK yang digeber dalam waktu singkat.

Menurut dia, untuk menghilangkan keraguan publik itu, Jokowi mesti menegaskan kembali sikapnya. Jawaban yang disampaikan Fadjroel soal amandemen urusan MPR, itu sudah diketahui publik. Tak ada penegasan dalam pernyataan tersebut.

Menurut dia, akan berbeda kalau pernyataan Jokowi seperti yang disampaikan mantan Presiden AS, Barack Obama. Saat itu, kata dia, ada politisi yang mencoba menawari tiga periode. Jawaban Obama saat itu luar biasa dan jadi populer. Obama menyatakan, saya tidak akan mengkhianati konstitusi dan ini saatnya saya kembali ke keluarga, saya cukup dua periode’.

“Maksud saya perlu pernyataan yang begitu,” pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: