Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendorong seluruh pasar di Kota Bandung untuk menggunakan aplikasi Peduli Lindungi. Langkah tersebut dilakukan untuk meminimalisasi dan mencegah penyebaran Covid-19 di area pasar yang totalnya mencapai 37 pasar.
"Imbauan kita harus semua (pasar pakai Peduli Lindungi)," ujar Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna belum lama ini kepada wartawan.
Ia melanjutkan, saat ini pihaknya juga sedang mengupayakan agar seluruh para pedagang di pasar tradisional untuk divaksin sehingga aplikasi Peduli Lindungi dapat berjalan dengan baik. Sementara itu, seluruh pusat perbelanjaan di Kota Bandung sudah menggunakan aplikasi tersebut.
"Kalau pusat perbelanjaan sudah semua tapi pasar harus kita kejar vaksinasi pedagang," katanya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan vaksinasi terhadap para pedagang baru mencapai 50 persen dari total 14 ribu pedagang pasar di Kota Bandung. Pihaknya terus mengejar vaksinasi kepada pedagang agar segera dapat menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.
Ia melanjutkan saat ini pasar yang sudah memanfaatkan aplikasi tersebut yaitu Pasar Baltos. Jalur pintu masuk yang relatif sedikit dan mayoritas pedagang yang sudah divaksin memudahkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi.
"Pasar Baltos sudah memakai aplikasi Peduli Lindungi," katanya.
Namun pihaknya belum bisa menggunakan aplikasi tersebut di Pasar Sederhana Kota Bandung yang ditunjuk oleh Kementerian Perdagangan.
Ia menuturkan, mayoritas pedagang di Pasar Sederhana masih belum divaksinasi. Selain itu, jumlah akses masuk ke pasar mencapai 15 titik sehingga menyulitkan pemasangan aplikasi tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: