Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demokrat Punya Masalah dengan Partai Lain? Pasukan AHY Bilang...

Demokrat Punya Masalah dengan Partai Lain? Pasukan AHY Bilang... Kredit Foto: GenPI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengatakan pihaknya tak punya masalah dengan Partai Bulan Bintang (PBB) yang diketuai Yusril Ihza Mahendra.

Namun, dia mengatakan bahwa Yusril yang membuat percikan api dengan Partai Demokrat.

Baca Juga: Terungkap! Begini Cara Pengesahan KSP Moeldoko jadi Ketum Demokrat di KLB Deli Serdang

"Mohon maaf, kami tidak mengejar PBB, apalagi kami gak ada masalah dengan partai mana pun,” kata Herzaky di DPP Demokrat, Senin (18/10).

Herzaky menjelaskan bahwa dalam kasus ini Yusril bertindak sebagai pengacara.

“Jadi bukan tanya kepada kami tepatnya, mohon maaf, karena kami tidak ada konflik, tidak ada masalah apa-apa dengan PBB maupun partai-partai lain," katanya.

Menurut Herzaky, Yusril memiliki kepentingan dengan mengajukan permohonan judicial review (JR) AD/ART Partai Demokrat ke Mahkamah Agung (MA), mewakili kubu Moeldoko.

"Jadi, kalau misalnya ada PBB yang kesal, mungkin kesalnya sama Pak Yusril, mungkin," sambung dia.

Herzaky mengatakan bahwa Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pun menyayangkan tindakan Yusril tersebut.

"Kalau kecewa, saya gak pernah bilang (AHY) kecewa (dengan Yusril). Agak menyayangkan saja sebenarnya,” kata Herzaky.

Namun, hingga saat ini AHY juga belum berkomentar terkait Yusril yang mengajukan permohonan JR AD/ART Demokrat ke MA.

Herzaky menjelaskan apa yang disampaikan pengurus Demokrat sudah mewakili AHY. Dia juga ingin masyarakat menilai sendiri sikap Yusril.

"Padahal kami pikir beliau ini kan seorang pengacara, dulunya kami meyakini beliau ini punya idealisme dan integritas, dulunya gitu,” kata Herzaky.

“Namun, ternyata tak lebih dan tak kurang sekarang hanya bekerja untuk mengejar uang saja gitu," imbuhnya.

Diketahui, sebelumnya Demokrat menuding Yusril menjadi kuasa hukum kubu Moeldoko karena Demokrat tak mampu bayar Rp100 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: