Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gatot Nurmantyo: Sebelum Era Prabowo Ancaman Belum Terlihat, Sekarang Jelas di Depan Mata

Gatot Nurmantyo: Sebelum Era Prabowo Ancaman Belum Terlihat, Sekarang Jelas di Depan Mata Kredit Foto: Instagram Gatot Nurmantyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo mengaku ancaman China untuk Indonesia di Laut Natuna Selatan sudah nampak jelas di depan mata.

Ancaman China mencaplok wilayah Indonesia di kawasan perbatasan itu, kata dia, baru terlihat jelas pada era kepemimpinan Prabowo Subianto di Kementerian Pertahanan RI. Dulu kata dia, ancaman itu memang ada, namun tak terlalu kasat mata.

“Jadi zaman dahulu (sebelum era Prabowo) mungkin ancaman belum terlihat. Sekarang jelas di depan mata, kan? Laut China Selatan,” kata Gatot Nurmantyo dalam talk show di kanal Youtube Akbar Faizal dikutip Populis.id, Minggu (31/10/2021). 

Baca Juga: SBY Diserang Sana-Sini, Fahri Hamzah Ikutan Ngomong: Dia Pensiun Kayak...

Lantaran ancaman itu terlihat jelas denganberbagai aktivitas kapal Cina yang mondar mandir diLaut Natuna, Gatot Nurmantyo mengaku sepakat dengan Prabowo yang membentuk pasukan komponen cadangan (Komcad).

Gatot Nurmantyo meniai bahwa keputusan Prabowo itu sudah sesuai amanat Undang-Undang.

“Karena memang kewajiban Departemen Pertahanan, berdasarkan Undang-Undang, adalah menyiapkan komponen cadangan,” ujarnya.

Pembentukan Komcad ini memang telahlama diinisiasiPrabowo, dia bahkan bersedia merekrut sebanyak 25.000 pemuda usia 18-35 tahun untuk bergabung dengan pasukan ini.

“Nah, bela negara ini perlu dilatih. Maka, Departemen Pertahanan ini membuat program,” jelasnya.

Gatot Nurmantyo menilai bahwa program itu seharusnya sudah sejak lama dibuat. Namun, lanjutnya pembentukan program itu tentunya tergantung kondisi ekonomi dan lain sebagainya.

“Karena bagaimanapun juga harus ada kebijakan pemerintah,” ujarnya.

Gatot Nurmantyo lalu menyinggung program Kementerian Pertahanan pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) mencapai Rp1.760 triliun.

Ia mengatakan hal itu sudah sesuai dengan ancaman yang ada saat ini yang tengah dihadapi.

“Jadi zaman dahulu (sebelum era Prabowo) mungkin ancaman belum terlihat. Sekarang jelas di depan mata, kan? Laut China Selatan,” ucapnya.

Lebih lanjut, Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa dalam kondisi seperti ini, dirinya memberikan saran kepada pemerintah tentang ancaman yang paling mungkin akan hadapi dan langkah strategis yang harus dilakukan.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo: Sebelum Era Prabowo Ancaman Belum Terlihat, Sekarang Jelas di Depan Mata

Selain itu, hal yang mungkin menjadi pertimbangan lain adalah kebutuhan pembaruan teknologi persenjataan mengingat saat ini perkembangan teknologi amat pesat.

“Pak Prabowo berpikiran menyampaikan kepada Presiden dan pemerintah menerima ini. Saya justru senang kalau Departemen Pertahanan punya anggaran yang banyak,” tutupnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: