Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Atasi Krisis Listrik, Pemerintah Bangun Pembangkit Listrik 35.000 MW

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Pemerintah berupaya untuk mengatasi krisis listrik di Indonesia. Salah satunya adalah dengan cara membangun pembangkit listrik yang menghasilkan daya sebesar 35.000 MW dalam lima tahun ke depan. Salah satu langkah yang akan dilakukan oleh pemerintah adalah mempercepat pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 5x1.000 MW.

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan pembangunan PLTU tersebut untuk menutupi kebutuhan pertumbuhan listrik yang terus meningkat.

"Kondisi kelistrikan khususnya di Pulau Jawa sudah sangat kritis. Antara pertumbuhan konsumsi dan pasokan sudah tidak lagi mencukupi karenanya harus dilakukan terobosan-terobosan membangun pembangkit," kata Menteri ESDM Sudirman Said, akhir pekan lalu.

Untuk itu, tegasnya, diperlukan koordinasi antarkementerian di dalam menindaklanjuti program Presiden Joko Widodo untuk membangun pembangkit listrik yang menghasilkan pasokan listrik 35.000 MW.

"Tadi diinventarisasi oleh Bapak Menteri ESDM, Menteri Kumham, Bapak Menteri Agraria, Kepala BPN, dan juga Kepala Staf Angkatan Darat, Dirut PLN, dan pemerintah daerah dan labupaten, kita mengambil beberapa keputusan yang segera ditindaklanjuti dan juga dilaporkan ke Bapak Presiden yang pertama adalah sepakat untuk membangun 5.000 MW listrik di Jawa Tengah selatan. Kalau pembangkit ini selesai dibangun maka sudah 1/7 dari target sudah tercapai," jelasnya.

Sudirman berharap bahwa dengan 5.000 MW ini diharapkan dalam empat hingga lima tahun atau tahun 2018 tahap pertama yang dibangun 2.000 MW sudah dapat beroperasi. Untuk seluruh administrasi dan perizinan juga harus dipercepat prosesnya terutama menyangkut permasalahan pembebasan lahan dan izin pembangunan pembangkit.

"Perizinan juga diminta untuk dipercepat terutama berkaitan dengan masalah pertanahan dan kenapa Kepala Staf Angkatan Darat juga hadir dalam rapat koordinasi karena tanah yang akan dipergunakan untuk pembangunan PLTU tersebut sebagian menggunakan tanah TNI AD," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: