Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonom: Tekan Defisit, Harga BBM Bersubsidi Harus Segera Naik

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Ekonom DBS Gundy Cahyadi mengaku sepakat dengan rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pasalnya, pengalihan dana subsidi tersebut memiliki dampak yang sangat luas bila benar-benar dialokasikan kepada pembangunan infrastruktur. Bahkan, akan mampu menekan defisit neraca perdagangan.

Menurutnya, alokasi dana BBM bersubsidi tidak hanya untuk membangun infrastruktur dalam rangka mendukung optimalisasi pertumbuhan ekonomi di masa-masa mendatang.

Namun, kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut pada akhirnya bisa mengurangi tekanan terhadap defisit fiskal dan neraca pembayaran serta pengurangan subsidi akan menekan penyelundupan BBM. "Kenaikan harga BBM juga ditunggu oleh investor," kata Gundy di Jakarta, Kamis (13/11/2014).

Gundy berpandangan jika pemerintah berani menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 2 ribu per liter maka diperkirakan defisit neraca pembayaran akan turun dari 3% menjadi ke kisaran 2,7% terhadap PDB pada 2015. Sedangkan, jika dinaikkan Rp 3 ribu per liter maka defisit neraca pembayaran diperkirakan akan menurun ke level 2,5% terhadap PDB.

Lebih dari itu, Gundy berpendapat bahwa lebih cepat pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi maka akan lebih baik. Pasalnya, persoalan defisit neraca pembayaran terus menghantui perekonomian Indonesia dan dampaknya terhadap laju pertumbuhan. Nantinya, berdampak pula pada tingkat kesejahteraan masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: https://wartaekonomi.co.id/author/angga
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: