Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Kelola Blok Mahakam, Indonesia Berdaulat

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Rencana pemerintah menyerahkan pengelolaan Blok Mahakam ke PT Pertamina (Persero) pascahabis kontrak pada 2017 dinilai sebagai bentuk kedaulatan energi.

Pengamat energi dari UGM Fahmi Radhy di Jakarta, Jumat (5/12/2014), mengatakan rencana pemerintah tersebut merupakan kebijakan yang tepat.

"Dasarnya adalah UU Migas yang menyebutkan kontrak setelah 50 tahun dikembalikan ke negara dan selanjutnya dikelola Pertamina," katanya.

Oleh karena itu, menurut dia, pemerintah perlu segera mengeluarkan keputusan pengelolaan 100 persen hak partisipasi Mahakam ke Pertamina sehingga memberi kepastian bagi Pertamina maupun operator saat ini, yaitu Total E&P Indonesie. Selanjutnya, Fahmi yang juga Anggota Komite Reformasi Tata Kelola Migas ini berharap Pertamina mengelola sendiri Mahakam setelah 2017.

"Kalau memang mampu lebih baik kelola sendiri. Jadi bangsa sendiri yang kelola sumber alamnya," ujarnya.

Namun, lanjutnya, ia meminta Pertamina tetap membuka pembicaraan business to business dengan Total bagaimana pengelolaan Mahakam pasca-2017. Menurut dia, saatnya pemerintah memberikan kesempatan Pertamina mengelola sumber daya alam di negara sendiri. "Dengan demikian, bisa menjadi modal Pertamina naik ke kelas dunia," katanya.

Meski, lanjutnya, pascapemberian 100 persen ke Pertamina produksi Mahakam menjadi turun sebagai konsekuensi Total menyesuaikan investasinya hanya sampai 2017. "Ini demi kepentingan bangsa. Toh, setelah 2017, produksi Mahakam akan meningkat lagi," katanya.

Ia juga yakin keputusan pemberian Mahakam ke Pertamina tidak menyebabkan penurunan minat investasi asing karena keputusan diambil setelah 50 tahun dikelola Total. Menurut dia, minat investasi tergantung proses perizinan, pembebasan lahan, dan insentif fiskal.

Fahmi juga mengapresiasi penunjukan Dwi Soetjipto sebagai Dirut Pertamina sehingga kedaulatan energi bisa terwujud. "Saya yakin Pak Dwi bersama Pak Amien (Ketua SKK Migas Amien Sunaryadi) dan Pak Faisal (Ketua Komite Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri) merupakan tiga serangkai yang bisa memberantas mafia migas sehingga kedaulatan energi terwujud," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Unit Pengendalian Kinerja Kementerian ESDM Widhyawan Prawiraatmadja meminta Pertamina menolak kalau pertukaran (swap) Mahakam setelah 2017 dengan aset Total tidak sepadan. Menurut dia, Pertamina mestinya mendapat aset Total yang bagus seperti di Nigeria, Libya, Oman, atau Angola. Pertamina, lanjutnya, membutuhkan minyak jenis sweet crude sehingga mestinya dapat aset Total di Afrika.

Pertamina sudah mengirim surat resmi kesiapan mengelola 100 persen Mahakam setelah 2017 kepada Menteri ESDM Sudirman Said. BUMN migas itu memiliki kemampuan teknis dan finansial mengelola Blok Mahakam. Pertamina juga punya pengalaman meningkatkan produksi blok lepas pantai ONWJ dan WMO pascapengambilalihan.

Saat ini, Pertamina sedang melakukan data room Blok Mahakam untuk memahami kondisi teknis dan operasional dari wilayah kerja tersebut. Pertamina akan mengirimkan proposal pengelolaan Blok Mahakam secara komprehensif dalam waktu tiga bulan mendatang. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: