Luhut: Tren Covid di DKI Sudah Lewati Puncak, Tidak Separah Delta

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Tren aksus pandemi Covid 19 di DKI Jakarta telah melewati puncaknya. Hal ini terlihat dari kasus harian, kasus aktif, maupun rawat inap mulai menunjukan penurunan.

Namun berbeda untuk daerah tertentu, seperti Jawa TImur, Yogyakarta, dan Jawa tengah mulai terjadi peningkatan, Nmaun jumlah kasusnya tidak sebanyak waktu varian delta.

Baca Juga: Kasus Konfirmasi Covid-19 Akhirnya Turun, Pemerintah Terus Perkuat Upaya Pencegahan

"Tidak hanya kasus, jumlah rawat inap rumah sakit di provinsi Jawa - Bali sebagian besar masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan Delta. Namun jangan juga berfikir pemerintah menganggap enteng, kita harus tetap berhati-hati menghadapi Omicron ini," kata dia dalam konfrensi pers melalui daring di Jakarta, (14/2/2022).

Menurutnya, Bed Occupancy Ratio (BOR) yang dipublikasikan oleh pemerintah sebenarnya belum mencerminkan kapasitas maksimum, misalnya tempat tidur yang disiapkan di Jawa - Bali hari ini hanya sekitar 55 ribu dimana terisi 21 ribu tempat tidur sehingga akan terlihat BOR saat ini di angka 39%. Bila menggunakan kapasitas maksimal diangka 87 ribu tempat tidur seperti saat Delta, maka BOR hari ini di Jawa Bali hanya terisi sekitar 25% saja. Angka ini masih jauh di bawah standar memadai WHO, yakni sebesar 60%.

Selain itu, lanjut Luhut, terkait dengan tingkat kematian adalah terkait tingkat kematian. Pada tingkat kasus harian yang sama pada 13 Februari lalu sebanyak 44 ribu kasus, tingkat kematian harian pada periode Delta mencapai lebih dari 1000 kematian per hari berbanding dengan 111 yang terjadi kemarin.

"Masyarakat tidak perlu terlalu panik ketika kasus naik cukup tinggi atau ketika disekitar kita mulai banyak orang-orang terdekat yang terkena infeksi dari varian ini," ujar dia.