Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Seiring dengan pemulihan ekonomi yang terjadi di Negara Paman Sam, Bank Indonesia memprediksi The Federal Reserve (The FED) akan menaikkan suku bunga sebanyak lima kali pada tahun ini.
“BI memprediksi The FED akan naikkan Fed Fund Rate (FFR) 4 sampai 5 kali tahun ini. Ini normalisasi kebijakan yang dilakukan The FED seiring dengan baiknya kondisi ekonomi di sana,” ujar Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam acara FGD Anggota Dewan Gubernur dengan Pemimpin Redaksi Media Massa pada 23 Februari 2022 di Jakarta.
Baca Juga: Ini 6 Agenda Prioritas Jalur Keuangan di Presidensi G20 Indonesia
Ia mengatakan normalisasi kebijakan di AS tersebut seiring dengan kondisi ekonomi mereka seperti inflasi dan unemployment rate yang membaik.
“Inflasi fundamental mereka sudah normal, unemployment rate mereka sudah di bawah 5%. Quantitative easing (QE) mereka perlahan berhenti. Kondisi ekonomi yang normal direspon moneter di sana dengan mengurangi likuiditas dan menaikkan suku bunga,” katanya.
Walaupun suku bunga The FED belum resmi naik, pasar keuangan global dan domestik telah merespon hal tersebut. Imbal hasil (yield) surat utang pemerintah Amerika Serikat atau US Treasury naik dan bahkan sempat mendekati 2%. Hal ini memengaruhi kenaikkan yield Surat Berharga Negara (SBN) yang sudah berada di tingkat 6,5%.
“BI akan terus lakukan kebijakan stabilisasi guna mengantisipasi kenaikan suku bunga FFR oleh The Fed nantinya,” ujarnya.
Penulis: Putu Rusta Adijaya
Laporan: Muhamad Ihsan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
