WE Online, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada hari ini resmi meluncurkan aplikasi Smart City. Dengan aplikasi ini para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), wali kota, camat, lurah, serta para pejabat yang berwenang dapat memantau langsung dan menindaklanjuti tiap keluhan warga Ibu Kota.
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan melalui aplikasi ini dirinya mengaku tidak perlu repot lagi mengecek satu per satu kinerja bawahannya, terutama lurah dan camat dalam menanggapi tiap keluhan dari warga Ibu Kota. Ia berujar aplikasi ini harus disambut baik sebab akan memberikan manfaat yang positif bagi kinerja bawahannya itu. Terlebih, Pemprov DKI tidak perlu merogoh kocek yang dalam untuk membeli aplikasi Smart City, yakni hanya sekitar Rp 3 miliar.
"Saya sampaikan terima kasih kepada Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan (Diskominfomas) telah mewujudkan aplikasi ini dengan anggaran yang minim. Tak percuma saya mendesak google waze, safety pin, Swakita jangan ada sabotase," kata Ahok dalam pidato peluncuran aplikasi smart city di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/12/2014).
Setelah ini, lanjut Ahok, dia mendesak agar para pejabat berwenang terutama camat dan lurah untuk segera mengunduh aplikasi Cepat Respons Opini Publik (CROP). "Jadi, bisa tahu camat lurah yang lama responsnya kita stafkan," imbuh Ahok.
Kepala Diskominfomas DKI Jakarta Agus Bambang Setiowidodo menuturkan aplikasi ini memiliki sarana penyampaian aspirasi pengaduan secara real time. Sementara bagi warga pelapor bisa mengunduh aplikasi QLUE yang dapat diunduh melalui Android Play Store
"Pengaduan seperti macet, banjir, sampah, joki three in one, parkir liar, pengemis, bisa dilaporkan berdasar lokasi dengan fotonya," kata Agus.
Selain melalui aplikasi QLUE, warga juga dapat mengaksesnya melalui smartcity.jakarta.go.id. Website itu terintegrasi dengan aplikasi sosial media pengaduan warga ibu kota, seperti email [email protected], twitter @jakartagoid, facebook jakarta.go.id, balai warga di website www.jakarta.go.id,petajakarta.org, Lapor! 1708, dan Google Waze.
Laporan warga di aplikasi QLUE juga terintegrasi ke situs smartcity.jakarta.go.id. Seluruh laporan warga di situs dan aplikasi tersebut langsung terkoneksi ke aplikasi android yang khusus diunduh oleh aparat Pemprov DKI Jakarta serta aparat kepolisian, yakni CROP.
Dia menjelaskan aplikasi CROP merupakan dashboard mapping yang menggunakan platform Google Maps sebagai dasar pemetaan digital. "Aparat pemerintah yang menindaklanjuti laporan warga memberi hasil laporan respons ke smartcity.jakarta.go.id yang terkoneksi langsung dengan aplikasi QLUE," jelas Agus.
Adapun data yang terintegrasi dengan smartcity.jakarta.go.id seperti jalur fiber optic, tinggi muka air, letak menara, pos polisi, data kependudukan, dan lainnya. Pimpinan, lanjut dia, dapat melihat keadaan Jakarta melalui pemantauan CCTV yang terintegrasi di pintu air, jalan raya, dan lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement