Seorang teller PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menghitung uang pecahan Rp100 ribu di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Kamis (19/12/2019). Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan nasabah selama Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, BNI menyiapkan kas rata-rata Rp16,9 triliun per minggu atau naik lima persen dibandingkan dengan realisasi tahun 2018. Selain itu, BNI tetap memberikan pelayanan yang maksimal dengan mengoperasikan 72 outlet di berbagai kota utama di Indonesia pada masa cuti bersama pada 24 Desember 2019, serta 23 outlet pada saat libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. | Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Nilai tukar rupiah bertenaga melawan mayoritas mata uang di kisaran Rp14.290 per dolar AS pada Senin, 14 Maret 2022. Melansir dari RTI, rupiah terapresiasi 0,06% ke level Rp14.293 per dolar AS pada Senin pagi.
Apresiasi rupiah cenderung menipis karena dibayangi oleh ekspektasi pasar terhadap potensi kenaikan suku bunga acuan The Fed pada pekan ini. Hal itu dilatarbelakangi oleh kenaikan inflasi AS yang menembus 7,9%, tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Baca Juga: Astaga Naga! Harga Emas Anjlok Parah, Nyaris Rontok ke Rp900 Ribuan!
Kendati begitu, rupiah hari ini masih dapat unggul dari dolar Australia (0,46%). Dua mata uang Eropa ikut melemah di hadapan rupiah, yakni euro (0,07%) dan poundsterling (0,17%).
Di Asia, rupiah menjadi mata uang paling perkasa. Sang Garuda menghijau atas baht (0,72%), won (0,69%), yen (0,46%), ringgit (0,35%), yuan (0,31%), dolar Taiwan (0,28%), dolar Singapura (0,26%), dan dolar Hong Kong (0,05%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait:
