WE Online, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan bahwa dalam rangka menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) maka salah satu langkah yang akan diambil pemerintah adalah melakukan koordinasi dengan pemegang surat berharga negara (SBN) agar tidak melepasnya.
Menurut Bambang, saat ini pemodal asing menguasai sebesar 38% surat berharga negara. "Sekitar 38% pemegang surat berharga negara pemodal asing. Kita menjaganya agar tidak beramai-ramai menjualnya," katanya di Jakarta, Selasa (16/12/2014).
Lebih lanjut, Bambang menuturkan para pemegang SBN mengetahui bahwa pelemahan rupiah ini disebabkan faktor eksternal, yaitu perbaikan ekonomi Amerika dan kabar kenaikan suku bunga acuan The Fed dan bukan dikarenakan fundamental Indonesia yang memburuk. "Fundamental kita masih dianggap baik," ucapnya.
Tercatat, nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta pada Selasa sore kemarin di posisi Rp 12.722 per dolar AS atau lebih buruk sembilan poin dari posisi sebelumnya Rp 12.713 per dolar AS. Pada siang hari, rupiah sempat menyentuh angka sekitar Rp 12.900-an per dolar AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement