Sucor Sekuritas Ikut menyemarakkan MotoGP Mandalika 2022 Lewat Edukasi

Sucor Sekuritas menggandeng Trader asal Yogyakarta Bekti Sutikna untuk mengadakan acara edukasi di Kota Mataram sekaligus menyemarakkan MotoGP Mandalika 2022 melalui Nonton Bareng dan Meet & Greet di booth Sucor Sekuritas yang berlokasi di sekitar sirkuit.  

CEO Sucor Sekuritas, Bernadus Wijaya, menyatakan bila Sucor Sekuritas menjadi satu-satunya perusahaan sekuritas yang berpartisipasi di acara ini.

Bernadus menyampaikan bahwa partisipasi Sucor Sekuritas dalam acara ini menunjukkan support Sucor Sekuritas dalam hal literasi keuangan di luar Jawa, tepatnya di Lombok, serta mendukung program pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 terutama di sektor pariwisata.

Baca Juga: Luncurkan Aplikasi Baru, Sucor Sekuritas Gandeng Hawksight Untuk Trading Signal Berbasis AI

“Kami bersyukur dapat mengundang Bekti Sutikna dalam program Sucor Goes to Mandalika. Ini menunjukkan komitmen kami untuk mensupport para edukator saham untuk terus berbagi pengetahuan kepada masyarakat luas mengenai bagaimana berinvestasi dan trading di pasar saham,” tambah Bernadus.   

Dalam kesempatan yang sama, Bekti mengungkapkan bila dirinya berharap kolaborasi Sucor Sekuritas dengan para educator saham dan Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia terus berlanjut ke depannya sehingga bisa terus mengedukasi tentang pentingnya investasi di pasar saham. 

Baca Juga: Mengenal Trofi MotoGP Mandalika 2022 Karya Pelaku Ekonomi Kreatif asal Bali

Dirinya juga sangat antusias melihat perhelatan MotoGP Mandalika 2022. Apalagi, berkesempatan melakukan Meet & Greet di booth Sucor Sekuritas di area Sirkuit Mandalika. 

“Saya beruntung sekali menjadi tamu istimewa yang diundang oleh Sucor Sekuritas di perhelatan Sucor Goes to Mandalika 2022. Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada Sucor Sekuritas, Bursa Efek Indonesia Cabang Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Halocibo Cafe untuk diberi kesempatan mengisi acara edukasi pasar modal di Kota Mataram. Saya menilai hal ini sangat positif untuk membuka wawasan tentang investasi dan trading saham, apalagi kita tahu saat ini banyak sekali kasus penipuan yang mengatasnamakan trading,” tutup Bekti.