Kembangkan Bisnis UMKM Fesyen, BCA Hadirkan Bangga Lokal: Fashioning The Future 2022

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menghadirkan program Bangga Lokal: Fashioning The Future 2022 yang menjadi ajang showcase UMKM kategori fesyen. Program ini bekerja sama dengan Clara media dan Jakarta Fashion Hub (JFH).

"Kegiatan Fashioning The Future 2022 menjadi momentum yang tepat bagi rekan-rekan UMKM untuk menampilkan hasil karya kekinian dan memiliki daya jual tinggi. Semoga dengan adanya kegiatan ini memberikan peluang yang baik bagi perekonomian bisnis lokal di Indonesia,’’ ujar I Ketut Alam Wangsawijaya, EVP Transaction and Banking BCA, dalam keterangan tertulis yang diterima Warta Ekonomi, Senin (4/4/2022).

Baca Juga: BCA Kolaborasi dengan PT Panca Budi Niaga Salurkan KUR Rp20 Miliar

Fashioning The Future 2022 merupakan program pembinaan bagi UMKM yang dilakukan oleh BCA dibawah payung Bangga Lokal. Pada perjalanan programnya, BCA memberikan rangkaian pembelajaran dan kurikulum menarik mulai dari pembelajaran fotografi, brand equity, public relations serta laba-rugi kredit usaha. 

Sebanyak 116 brand fesyen yang bergabung dalam kegiatan ini, hingga akhirnya terkurasi 5 brand yang masuk babak selanjutnya. Kelima brand fashion yang berhasil melalui berbagai webinar dan pendampingan tersebut yaitu Attelier, Hana Aisha, Maritza, Nokanik dan Privet.

Sebagai informasi, BCA telah mengembangkan program BCA Bangga Lokal di November 2020. Hingga saat ini, program BCA Bangga Lokal telah menaungi lebih dari 500 brand lokal yang melingkupi kategori UMKM dari bidang Kesehatan dan Kecantikan, Fashion, Makanan dan Minuman hingga Hobi dan Aktivitas. Selain itu, BCA juga bekerja sama dengan marketplace & online service seperti Grebe yang menawarkan berbagai produk lokal dengan diskon yang menarik.

“Kehadiran program ini sejalan dengan upaya BCA dalam mempercepat realisasi tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Kami berharap melalui gelaran program ini dapat menjaring dan memberikan semangat motivasi bagi UMKM dalam mengembangkan bisnis. Tentu saja optimisme harus selalu ada dalam menciptakan produk-produk unggulan,” tutup Ketut.