Presiden Iran Murka, Negara yang Tunduk ke Amerika dan Zionis Terancam Diacak-acak

Presiden Ebrahim Raisi mengatakan bahwa negara-negara yang menyerah pada tujuan hegemoni AS dan Israel akan menerima murka Iran.

Raisi membuat pernyataan tersebut dalam panggilan telepon dengan mitranya dari Irak, Barham Salih, pada hari Minggu (3/2/2022).

Baca Juga: Tanpa Alasan Jelas Pembicaraan Nuklir Dijeda, Iran Marah-marah: Amerika Bertanggung Jawab...

“Negara mana pun di kawasan ini, yang menutup mata terhadap tujuan hegemoni Amerika Serikat dan rezim Zionis, tidak hanya akan melangkah pada hak-hak bangsanya, tetapi juga akan mengundang murka negara-negara Muslim,” tegas Raisi.

Mantan hakim itu mengatakan bahwa kedua negara itu hanya mengejar kepentingan dan tujuan hegemoni mereka sendiri.

"Kami menganggap ketidakamanan sekecil apa pun di Irak sebagai merugikan seluruh wilayah,” katanya. 

Sebelumnya pada awal Maret, kementerian luar negeri Iran memberi peringatan kepada pihak berwenang Irak.

Teheran dikatakan  tidak akan mentolerir penggunaan tanah Irak oleh pihak ketiga untuk melakukan serangan terhadap Iran.

Komentar itu muncul sehari setelah Pengawal Revolusi Iran (IRGC) menargetkan ibu kota otonomi Kurdistan Irak, Erbil, dengan lebih dari selusin rudal balistik.

Tembakan salvo itu diklaim untuk menargetkan pangkalan rahasia Israel. 

Pekan lalu, Duta Besar AS untuk Israel Tom Nides mengatakan bahwa pihaknya memberi lampu hijau bagi negara yahudi itu untuk melakukan tindakan militer terhadap Iran.

Posisi AS terhadap Israel ini  terlepas dari apakah kesepakatan nuklir ditandatangani antara Teheran dan kekuatan dunia atau tidak.