Berhasil Tangani Pandemi, Pengamat: Bukti Kepemimpinan di Tangsel Kuat

Memasuki satu tahun kepemimpinan Walikota Benyamin Davnie dan Wakil Walikota Pilar Saga Ichsan, mendapat respon positif oleh sebagian besar masyarakat Tangsel terutama dalam menangani pandemi covid-19. Hal tersebut dikonfirmasi oleh hasil survei terbaru Media Survei Indonesia (MSI).

Direktur MSI, Asep Rohmatullah menyebut, penanganan Covid-19 di Tangsel dinilai mendapat respon paling tinggi oleh warga. Menurutnya publik puas dengan kinerja Pemkot di bawah kepemimpinan Ben-Pilar dalam penanganan covid-19 dengan skor 79.90 persen atau tertinggi di antara program yang lain. 

Hal itu dikarenakan, selama satu bulan terakhir ini, jumlah kasus positif semakin berkurang. Warga juga menganggap upaya dan strategi Pemkot cenderung berhasil. Terlebih, menurut 73.3 persen warga, Pemkot beri perhatian besar terhadap masalah pandemi.

Menanggapi hasil survei tersebut, Direktur Stratak Indonesia, Oktarina Soebardjo mengatakan keberhasilan Pemkot Tangsel dalam menangani Pandemi Covid-19 tidak lepas dari kepiawaian para pemangku kebijakan, dalam hal ini Walikota dan Wakil Walikota.

"Saya kira hasil survei ini tentu saja jadi kabar baik setelah dua tahun kurang lebih berjuang melawan pandemi. Bahwa publik puas dengan kinerja Pemkota Tangsel itu jadi bukti bahwa duet dua Kepala Daerah, Dwi Tunggal Benyamin Davnie - Pilar Saga Ichsan solid dan didukung Sekretaris Daerah Tangsel, Bambang Noertjahjo kuat dan berhasil membangun sinergi," kata Okta, Selasa (26/4), kepada awak media.

Lebih lanjut, Okta juga menyoroti masalah kondisi ekonomi yang mendapat skor nilai

"Beberapa catatan yang saya kira harus mendapat penanganan serius soal pemulihan ekonomi warga kota pasca pandemi. Sektor UMKM misalnya, sudah nampak menggeliat, tinggal bagaimana Ben-Pilar dan juga Sekda dan seluruh stakeholder terkait bersatu padu, kerja bersama, bekerja lebih keras mendorong pemulihan ekonomi di Tangsel," pungkasnya.

Diketahui, MSI melakukan survei 31 Maret-6 April 2022. Wawancara tatap muka dengan kuesioner. Total yang diwawancarai 600 responden, tersebar di 7 kecamatan. Menggunakan metode multistage random sampling (sampel acak bertingkat), dengan margin of Error diperkirakan +-4.1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. MSI merupakan lembaga survei yang tergabung dalam Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi).