Zulhas Malah Kampanyekan Anaknya, Langsung Kena Tegur Pak Jokowi Deh

Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi soal manuver Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, yang sibuk mengkampanyekan putrinya, Futri Zulya Savitri, disaat membagikan minyak goreng. Jokowi meminta kepada Zulhas untuk fokus pada tugas yang diberikan olehnya.

Pesan Jokowi tersebut bukan hanya ditujukan bagi Zulhas saja. Tetapi bagi seluruh jajaran menteri yang membantunya dalam Kabinet Indonesia Maju.

Baca Juga: Pengamat Blak-Blakan Penyebab Tingkat Kepuasan Kinerja Jokowi di Atas 60 Persen, Ternyata Sebabnya..

"Saya minta semua menteri fokus bekerja. Kalau Menteri Perdagangan, ya, urus yang paling penting seperti yang saya tugaskan kemarin bagaimana menurunkan harga minyak goreng," kata Jokowi usai menyerahkan bantuan sosial di Pasar Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7/2022).

Pesan tersebut dikatakan Jokowi karena dirinya berharap harga minyak goreng curah bisa berada di kisaran Rp 14 ribu atau di bawahnya.

"Tugas dari saya itu, jadi ke pasar-pasar mengecek, karena saya juga sama mengecek minyak goreng utamanya yang kita cek itu minyak curah, jangan sekali-kali lari ke minyak kemasan yang premium," jelasnya.

Jokowi menjelaskan bahwa dari sejumlah pasar yang ia kunjungi harganya memang sudah berada di kisaran harga tersebut.

"Kalau di luar Jawa masih ada yang di atas Rp 14 ribu, satu persatu akan kita selesaikan," ungkap Presiden.

Baca Juga: Jika Terwujud, Duet Maut Puan Maharani-Anies Baswedan Akan Luar Biasa, Tapi Masih Ada Catatan

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Negara juga menekankan agar para menteri, utamanya yang mengurusi bidang energi dan pangan, agar bisa fokus menangani dua hal tersebut. Menurutnya, saat ini situasi dunia sedang terdisrupsi terutama di dua bidang tersebut.

"Semuanya harus fokus bekerja utamanya yang berkaitan dengan energi dan pangan, ini penting. Ini saya urus terus urusan yang berkaitan dengan BBM, urusan yang berkaitan dengan energi itu misalnya batu bara semuanya karena dunia terdisrupsi di energi dan pangan sehingga kita harus konsentrasi dan jangan sampai kita terpeleset di dua bidang ini."