Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Mantan Kadiv Hubinter Polri Irjen Napoleon Bonaparte mengaku tak ingin memberi tanggapan terkait apakah kepemilikan senjata Glock 17 boleh dimiliki polisi berpangkat bharada.
"Bukan hak saya untuk menjawab. Sebab, itu tergantung kebijakan pimpinannya," ujar Napoleon di Pengadilan Negeri jakarta Selatan, Rabu (20/7/2022).
Dirinya justru menyoroti langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit yang telah menonaktifkan beberapa petinggi kepolisian, yakni Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Karo Paminal Brigjen Hendra Kurniawan, dan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto.
Baca Juga: Keberanian Kapolri Listyo Sigit Diapresiasi Kompolnas: Janjinya Sangat Berani!
"Langkah Kapolri itu sudah tepat menonaktifkan pejabat-pejabat," tegasnya.
Meski demikian, dia menilai menonaktifkan tiga pejabat kepolisian saja belum cukup untuk mengungkap insiden berdarah di kediaman Irjen Ferdy Sambo.
"Nonaktif sementara itu beda dengan diganti. Nonaktif sementara masih bisa kembali," ungkap Napoleon.
Dirinya juga meminta publik agar tetap memberi dukungan kepada Kepolisian RI agar tetap bisa mengayomi masyarakat dengan baik.
Irjen Napoleon berharap kasus tersebut segera terungkap dan ada keadilan bagi korban meninggal dalam insiden itu.
"Jadi, mari kita pantau terus kasus ini perkembangannya," tutur dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar
