OPPO Indonesia Ungkap Filosofi Desain Kamera Perangkat Reno8

Dalam acara 1^st Impression Design and Night Potrait Feature yang diselenggarakan di Jakarta pada Rabu (3/8/2022), OPPO Indonesia mengungkapkan desain dari perangkat Reno8 yang rencananya akan meluncur di Indonesia pada Agustus 2022 mendatang.

“Desain ini sebenarnya kami membuat golden ration. Di mana golden ratio tumpuannya ada pada sisi kamera,” ungkap Aryo Meidianto, PR Manager OPPO Indonesia for OPPO Reno, A, and IOT pada rekan media.

Berusaha untuk menjadi unik, OPPO Reno8 menyematkan dua buah lingkaran modul kamera yang besar pada bagian belakang. Aryo mengungkapkan bahwa desain ini terinspirasi dari bentuk kamera film vintage. 

Baca Juga: Akan Hadir Akhir Juli Mendatang, OPPO Perkenalkan Lini Seri A Terbarunya

"[Classic Vintage Camera] ini yang mendasari kenapa kameranya dibuat sebesar ini. Jadi, kami terinspirasi dari kamera film zaman dulu. Ini termasuk sebagai sebuah penghargaan kita terhadap seni pengolahan cahaya dan bayangan dari sinematografi,” jelasnya.

Sebelumnya, OPPO pernah menghadirkan desain modul kamera dengan kaca tunggal pada perangkat OPPO Find X3 Pro, setelah desain ini menjadi populer, OPPO terus melakukan pengembangan dengan melakukan penyempurnaan desain dari desain sebelumnya sebanyak 100 kali yang memerlukan waktu lebih dari 400 hari sehingga saat ini OPPO bisa menghadirkan desain modul kamera yang telah disempurnakan dan dikembangkan dalam perangkat Reno8.

Menurut Aryo, OPPO membuat kaca belakang perangkat menggunakan material kaca Gorilla Glass yang ditempa dengan suhu hingga 800°C dan diberikan tekanan seberat 120 kg. Untuk memastikan hasil pencetakan kaca terasa halus dan terhindar dari permukaan tidak rata, maka cetakan akan melalui proses pemolesan tiga langkah sebelum penempaan kaca dimulai.

Kemudian, terdapat delapan langkah pemolesan skala nanometer untuk memastikan tingkat kehalusan pada tingkatan nanometer. Baik bagian depan maupun belakang kaca perangkat OPPO Reno8 akan dipoles secara menyeluruh dengan tingkat presisi tinggi hingga penutup belakang kaca tampak terasa sangat halus sehingga mampu memberikan kenyamanan penggunaan kepada para konsumen.

“[Desain] ini dibuat untuk memberikan sebuah transisi yang lebih halus antara bagian belakang sebuah perangkat ponsel dengan kamera. Kadang-kadang jari kita ketika menyentuh bagian belakang mau tidak mau harus memegang kamera. Ketika tidak menggunakan desain seperti ini, pasti akan terasa tidak natural. Tapi ketika kita menggerakkan jari kita di antara lekukan body antara kamera dan penampang belakang, ini akan terasa sangat natural karena tidak ada perbedaan gap atau perbedaan material,” terang Aryo.