Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berani Betul Denny Siregar Sebut di Polri Ada Faksi-faksi yang Bergerak Sesuai Kepentingan Masing-masing: Buat Anggota yang Netral...

Berani Betul Denny Siregar Sebut di Polri Ada Faksi-faksi yang Bergerak Sesuai Kepentingan Masing-masing: Buat Anggota yang Netral... Eko Kuntadhi | Kredit Foto: Instagram/Eko Kuntadhi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Skenario palsu di balik tewasnya Yosua Hutabarat alias Brigadir J runtuh seketika saat Kapolri mengumumkan bahwa Irjen Ferdy Sambo resmi menjadi tersangka.

Konfrensi Pers yang langsung diisi oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo ditemani para petinggi Polri Bintang 3 tersebut membongkar apa yang sebenarnya terjadi di TKP yang berlokasi di duren 3.

Ditemukan bahwa klaim tembak menembak tidak pernah terjadi yang artinya hanya ada penembakan atau pembunuhan. Di sinilah peran Sambo yang memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J.

Terkait hebohnya kasus besar yang menjerat petinggi Polri ini, Denny Siregar ikut berkomentar.

Menurut Denny yang sering disebut Pegiat Media Sosial ini, di internal Polri ada faksi-faksi yang bergerak untuk kepentingannya masing-masing.

Baca Juga: Ya Ampun... "Dugaan Bisnis Haram-haram dan Unsur Wanita", Omongan Pengacara Keluarga Brigadir J Soal Penyebab Pembunuhan oleh Ferdy Sambo

“Di dalam institusi yang besar di mana pun, apalagi institusi sebesar Polri, ada banyak faksi-faksi di dalam dan masing-masing faksi bergerak sesuai dengan kepentingannya masing-masing,” kata Denny melalui kanal YouTube Cokro TV, Rabu (10/8/22).

Kepentingan di faksi-faksi itu menurut Denny membuat penanganan kasus menjadi terhambat. Bahkan ia menilai nama baik institusi Polri dipertaruhkan dalam penanganan kasus ini.

“Begitu banyaknya kepentingan, begitu banyaknya isu yang berseliweran, membuat anggota anggota polisi yang netral dan profesional juga mati langkah. Mereka sulit menerobos ruang-ruang gelap di elit kekuasaan untuk menyampaikan kabar yang benar,” ungkapnya.

Baca Juga: “Au Ah Gelap” Wamenkumham Soal Kasus “Polisi Bunuh Polisi” Ferdy Sambo Dapat Kritikan dari Fadli Zon: Tak Bertanggung Jawab!

Sebelumnya diketahui bahwa klaim tembak menembak tidak pernah terjadi yang artinya hanya ada penembakan atau pembunuhan. Di sinilah peran Sambo yang memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J.

"Timsus menemukan bahwa peristiwa yang terjadi adalah peristiwa penembakan terhadap Saudara J yang menyebabkan J meninggal, yang dilakukan RE, atas perintah saudara FS (Ferdy Sambo)," ujar Kapolri Listyo Sigit Prabowo dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8/22) lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: