Dukung MyPertamina, Bahlil: Ini Instrumen Digitalisasi Agar Subsidi Tepat Sasaran

Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan platform MyPertamina merupakan bagian dari instrumen digitalisasi untuk menganalisis agar subsidi yang diberikan Pemerintah tepat sasaran.

"MyPertamina itu salah satu intrumen agar tidak terjadi pemakaian minyak yang tidak tepat sasaran," jelas Bahlil, saat ditemui awak media, di kantornya, Jumat (12/8/2022).

Baca Juga: Ada Sinyal Kenaikan Harga BBM, Bahlil: Masyarakat Harus Bersiap

Bahlil menegaskan selama ini subsidi yang diberikan Pemerintah berupa subsidi BBM sebagian besar belum tepat sasaran. "Kayak saya kalau pakai minyak subsidi ini kan enggak adil dong," ujarnya.

Saat ini Pemerintah sedang mengarahkan agar subsidi tetap ada, tetapi diberikan untuk kendaraan-kendaraan menengah ke bawah, seperti motor di bawah 250 CC, angkutan umum, dan kendaraan logistik kepentingan rakyat.

Bahlil juga menyampaikan, ia sangat mendukung penuh inovasi hadirnya MyPertamina. "Saya dukung dong. Minyak subsidi ini bukan untuk orang kaya, kalau enggak ada MyPertamina mana kita tahu dia orang kaya atau miskin," ujarnya.

Baca Juga: Siap-siap! Mulai 1 Agustus 2022 Kendaraan Roda Empat yang Beli BBM Wajib Pakai Aplikasi MyPertamina

Sebagaimana diketahui, berdasarkan data dari APBN KiTa bulan Agustus 2022, harga minyak dunia saat ini berada di angka USD63 hingga USD70 per barel. Jika dilihat rata-rata dari Januari - Juli 2022 harga minyak dunia berada di angka USD105 per barel.

"Kita ingin fiskal kita bagus, dan rakyat juga diperhatikan, apalagi rakyat menengah ke bawah," pungkas Bahlil.