Produsen MamyPoko hingga Pembalut Charm Catat Penurunan Laba meski Pendapatan Tumbuh Positif

Produsen MamyPoko hingga pembalut Charm, yakni PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID) mencatatkan penurunan laba sepanjang paruh pertama tahun ini. Laba bersih Uni-Charm terkoreksi 52,84% dari Rp245,23 miliar pada semester I 2021 menjadi Rp115,64 miliar pada semester I 2022.

Penurunan tersebut terjadi bersamaan dengan pertumbuhan pendapatan Charm. Per Juni 2022, pendapatan bersih Uni-Charm mencapai Rp5,06 triliun. Nilai tersebut naik 13,71% dari periode Juni 2021 lalu yang sebesar Rp4,45 triliun. 

Baca Juga: Pasang Badan di Kasus Pencurian Cokelat Alfamart, Hotman Paris: Ibu Bermobil Mercy Nangis-Nangis Histeris!

Jika dibedah lebih dalam, nilai penjualan kotor untuk produk Uni-Charm di Indomaret dan Alfamart tercatat masing-masing sebesar Rp659,60 miliar dan Rp576,87 miliar per Juni 2022. Keduanya kompak turun jika dibandingkan periode Juni 2021 yang masing-masing mencapai Rp680,33 miliar dan Rp615,44 miliar.

Pada saat yang sama, terjadi kenaikan beban pokok pendapatan dari awalnya hanya Rp3,52 triliun pada H121 menjadi Rp4,14 triliun pada H122 sehingga margin laba perusahaan pun terpangkas. Sejumlah pos beban lain juga ikut naik. Beban penjualan meningkat dari Rp495,20 miliar pada Juni 2021 menjadi Rp590,69 miliar pada Juni 2022.

Keuntungan selisih kurs yang tahun lalu tercatat sebesar Rp13,03 miliar kini berbalik menjadi kerugian sebesar Rp133 juta. Kemudian, terjadi kenaikan signifikan terhadap beban pajak, yakni dari Rp1,13 miliar menjadi Rp8,18 miliar. Total aset Uni-Charm per akhir Juni 2022 mencapai Rp8,18 triliun, lebih tinggi daripada periode Desember 2021 yang hanya Rp7,78 triliun.