Berkat Elon Musk, Startup Rumah Lipat Ini Kebanjiran Orderan dan Diguyur Dana Investor!

Warta Ekonomi, Jakarta -

Tahun lalu, Elon Musk sempat membuat heboh media massa tatkala menyebut akan menjual hampir semua harta fisiknya dan tidak akan memiliki rumah. Setelah itu, Musk dilaporkan pindah ke sebuah rumah kecil di Texas usai membuang semua rumahnya.

Desas-desus baru-baru ini menunjukkan tempat tinggal utama Musk adalah rumah pabrikan yang diproduksi oleh Boxabl. Namun, ternyata rumah lipat seharga USD50.000 (Rp740 juta) itu sebenarnya digunakan sebagai wisma.

Melansir Yahoo Finance di Jakarta, Jumat (26/8/22) Boxabl adalah startup yang berkembang pesat dan telah mendapatkan popularitas berkat Elon Musk. Namun kehadirannya juga karena meningkatnya permintaan untuk rumah mungil dan krisis keterjangkauan perumahan.

Baca Juga: Mahasiswa IT Pelacak Jet Elon Musk Bakal Berhenti Lacak Bos Tesla Jika Dapat Hal Ini!

Produk unggulan perusahaan adalah Boxabl Casita, unit hunian aksesori berukuran 20 kali 20 kaki yang dapat dikirim langsung ke halaman belakang pelanggan dan siap untuk ditempati dalam satu jam. Unit ini dilengkapi sebagai apartemen studio dengan dapur ukuran penuh, kamar mandi, dan ruang tamu dan diperkirakan akan dijual seharga USD50.000.

Perusahaan baru-baru ini telah menyelesaikan pesanan USD9,2 juta (Rp136 miliar) untuk pemerintah di AS. Mereka juga memiliki daftar tunggu lebih dari 120.000 unit. Untuk memenuhi permintaan saat ini, Boxabl mengumpulkan modal dari investor institusi dan ritel untuk membangun pabrik perumahan terbesar dan tercanggih di dunia.

Boxabl menerima investasi strategis dari D.R. Horton Inc. yang setuju berbagi sumber daya untuk membantu skala perusahaan dan memesan 100 unit. Perusahaan juga meningkatkan modal di StartEngine melalui penawaran Regulasi A+ yang memungkinkan investor yang tidak terakreditasi untuk membeli saham preferen dengan investasi minimum USD1.000 (Rp14,8 juta).

Kampanye crowdfunding saat ini untuk Boxabl di StartEngine telah melampaui USD24 juta (Rp355 miliar) selain lebih dari USD55 juta (Rp814 miliar) yang telah dikumpulkan sebelumnya.