Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wapres Tekankan Masalah Ketenagakerjaan Butuh Perhatian Bersama

Wapres Tekankan Masalah Ketenagakerjaan Butuh Perhatian Bersama Kredit Foto: Setwapres
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin mengatakan permasalahan ketenagakerjaan masih menjadi isu sentral yang memerlukan perhatian kita bersama, terlebih di tengah perlambatan ekonomi yang kini tengah terjadi.

Seperti yang dihadapi Indonesia, data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, pada bulan Februari 2022, menunjukkan sebanyak 19,1 juta tenaga kerja terdampak pandemi. Selain itu, angka pengangguran di Indonesia pada bulan Agustus 2020 hingga Maret 2021 meningkat dari 5,23% menjadi 7,07%.

Baca Juga: Temui Wapres, Sekretaris Eksekutif KPRBN Paparkan Agenda Percepatan Reformasi Birokrasi 2022

Sementara di level global, pada tahun 2020 pandemi Covid-19 telah menyebabkan sekitar 1,6 miliar pekerja informal kehilangan pendapatan hingga 60% akibat kebijakan lockdown.

Selain itu, Organisasi Perburuhan Internasional memproyeksikan tingkat pengangguran global bisa mencapai 207 juta orang pada tahun 2022 atau bertambah 21 juta dibandingkan tahun 2019.

"Berbagai disrupsi yang terjadi juga turut menjadi tantangan tersendiri pada dunia kerja yang mengalami transformasi mendasar akibat semakin berkembangnya digitalisasi dan otomatisasi," kata Wapres, dalam sesi pembukaan pertemuan G20 Labour and Employment Ministers' Meeting secara daring, Rabu (14/9/2022).

Untuk itu, Wapres mendorong untuk semua pihak dapat bekerja sama guna mewujudkasn dunia kerja baru yang inklusif, berkelanjutan, dan memiliki resilensi.

Baca Juga: Wapres: KPRBN, Terobosan Penggunaan Anggaran Penanganan Kemiskinan Lebih Efektif

Wapres juga menekankan pelatihan yang diberikan kepada pekerja didasarkan pada konsep link and match, agar pelatihan sejalan dengan kebutuhan dunia kerja. Salah satu pelatihan kewirausahaan yang kini tengah digiatkan di Indonesia adalah di bidang fesyen muslim, seiring bertumbuhnya ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dan di tingkat global.

"Upaya ini juga dilakukan untuk menumbuhkan lebih banyak wirausahawan yang akan turut menentukan kemajuan bangsa," jelas Wapres.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: