Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lestarikan Tari Merak, Ridwan Kamil Adopsi Pepatah Bung Karno

Lestarikan Tari Merak, Ridwan Kamil Adopsi Pepatah Bung Karno Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Sekitar 1.000 orang dengan memakai kain kebaya memadati halaman depan kantor Gubernur Jawa Barat: Gedung Sate. Mereka secara serempak menari Tari Merak yang sudah mendapatkan predikat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil), menjelaskan tentang pepatah menjaga budaya yang dilontarkan Bapak Bangsa Indonesia, Soekarno, yakni apabila kita mempunyai kebudayaan, maka kehidupan akan berdaulat dengan ekonomi yang tercukupi. Oleh karena itu, Tari Merak perlu dilestarikan dari level anak-anak hingga orang dewasa.

Baca Juga: Mendagri: Gebu Minang Bisa Perkuat Ekonomi dan Budaya Bangsa

"Sehingga seperti Bung Karno bilang, punyalah kebudayaan yang berkepribadian sehingga dengan itu komplet trisakti, ekonominya berdikari, politiknya berkedaulatan. Kita akan gunakan tari merak ini di berbagai kesempatan dalam event kejawabaratan," kata Emil usai menghadiri acara Merak Sadunya, Gotong Royong Perempuan Merawat Nusantara, di Gedung Sate, Kota Bandung, Minggu (18/9/2022).

Menurutnya, kegiatan Tari Merak Sadunya (Sedunia) ini bisa menjadi langkah awal yang positif dalam melestarikan salah satu budaya di Jawa Barat.

"Hari ini kita ada kegiatan luar biasa, yaitu gerakan Merak Sadunya (Sedunia) untuk melestarikan satu budaya Jawa Barat. Kedua, mensyukuri penganugerahan tari merak sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, juga dirangkaikan dengan Hari Perdamaian Dunia," ungkapnya.

Dia menilai, gerakan ini dapat dijadikan momentum saling menguatkan kebudayaan tradisional di Jawa Barat. "Nah, saya sangat bahagia. Kenapa? Karena Jawa Barat secara umum prestasinya sangat baik, di bidang ekonomi juga punya banyak. Momentum untuk menguatkan kebudayaan-kebudayaan yang tradisional," ungkapnya.

Menurutnya, perkembangan zaman dengan kecepatan teknologi digital yang serba canggih bisa menstimulus anak-anak Indonesia dari asupan informasi budaya asing. Untuk itu, gerakan ini sangat membantu mengenalkan kembali kepada anak-anak dan bisa menjadi langkah awal untuk melestarikannya bersama-sama.

"Kita tahu dengan revolusi digital budaya asing juga dengan mudahnya memengaruhi alam bawah sadar anak-anak kita sehingga tari merak ini kami dukung untuk dilestarikan dari level anak-anak sekolah sampai ibu-ibu, dan lain sebagainya," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: