Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sempat Tuding Kecurangan di Pilpres 2019, Denny Siregar Bongkar Portofolio Partai Demokrat

Sempat Tuding Kecurangan di Pilpres 2019, Denny Siregar Bongkar Portofolio Partai Demokrat Kredit Foto: Instagram/Denny Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Denny Siregar membongkar portofolio partai Demokrat pada pemilu 2009 lalu. Sebelumnya, kader Partai Demokrat dan PDIP sempat saling serang setelah munculnya pernyataan mantan Presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akan turun gunung karena adanya dugaan akan terjadi kecurangan Pemilu 2024.

“Saya suka geli sendiri Kalau Pak SBY yang sudah sepuh masih harus turun gunung untuk melindungi partai yang dibangunnya sejak awal yaitu Partai Demokrat,” kata Denny melalui kanal Youtube Cokro Tv, dikutip Selasa (20/9/22).

“Kita coba bongkar dulu portofolio Partai Demokrat. Tahun 2009 adalah tahun keemasan Partai Demokrat dengan modal wajah gantengnya SBY sebagai incumbent yang memenuhi baliho di seluruh Indonesia juga iklan-iklan di stasiun televisi,” tambah dia.

Baca Juga: Surya Paloh Gak Dekati Anies Baswedan, Eks Kader Demokrat Buka-bukaan: NasDem Justru Lirik PDIP!

Tahun itu, suara Partai Demokrat sampai 20%, meninggalkan Partai Golkar yang mengandalkan Jusuf Kalla dan PDI Perjuangan yang mengandalkan Megawati

“Partai Demokrat pada tahun 2009 lalu benar-benar berpesta pora sampai lupa diri dan akhirnya ramai-ramai elit partainya terjerat korupsi,” ungkapnya. 

Namun, Denny mengatakan di Pemilu tahun 2014, PDIP Perjuangan mendadak mengubah strategi dengan mengandalkan Jokowi sebagai striker.  PDIP Perjuangan langsung melejit ke atas meninggalkan Demokrat yang sedang terpuruk karena citranya hancur lebur. 

Baca Juga: Seruan SBY Terkait Isu Penjegalan Demokrat, Loyalis AHY Buka-bukaan: Upaya Itu Diatur Lewat...

“Dari 20% suara suara Partai Demokrat anjlok separuhnya menjadi 10%. SBY kemudian gundah-gundala melihat kenyataan itu dan memanggil AHY untuk pulang kampung mengawal Partai Demokrat,” ungkap Denny. 



“Strategi SBY nggak bunyi juga di tahun 2019 suara Demokrat meluncur ke bawah di angka 7% suara saja,” tambah dia.

Untung saja menurut Denny, Demokrat masih lolos ke Senayan yang menetapkan minimal suara 4%. 

“SBY kemudian resah dia menganggap bahwa AHY ternyata masih belum matang untuk mengawal Partai Demokrat. Maka sebagai bapak yang baik dan bijaksana beliau pun turun gunung untuk kembali mengawal Demokrat,” ungkapnya.  

Baca Juga: Demokrat Balik Melawan PDIP, Segudang Prestasi SBY Tangkis Ucapan Loyalis Megawati

Denny juga mengatakan, anjloknya suara Demokrat karena banyak kader-kader Demokrat yang menunggangi nama Demokrat untuk kepentingan pribadinya sehingga tidak bijak menggunakan media sosial. 

“Nama-nama seperti Andi Arief yang pernah tersangkut narkoba dan kondom bergerigi

membuat nama Demokrat Semakin menjadi bahan bully,” katanya.

Baca Juga: Ada Makna di Balik Foto Viral Anies-AHY dengan Petinggi Parpol Hingga JK, Waketum Demokrat: Foto Ini Menjawab Pertanyaan Rakyat

“Belum lagi ada nama Panca Jansen dan lain-lain yang malah menempatkan diri mereka sebagai orang yang tidak disukai karena komentar recehnya dan pembelaannya terhadap kelompok radikal,” tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: