Pencapresan, Kubu Megawati Jadi Sorotan, Lawannya Kembali Inginkan Pengusungan Ganjar Pranowo

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto merespons soal DPW PPP yang mengusulkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres. Dia menyatakan usulan tersebut sah-sah saja dilontarkan.

Selain Ganjar, Hasto mengatakan banyak juga yang mengusulkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua DPP PDIP Puan Maharani, dan Menparekraf Sandiaga Uno.

Baca Juga: Habis NasDem Majukan Anies Baswedan, Kini Jokowi Berikan Isu Reshuffle, Kubu Megawati: Sangat Bagus!

"Ya, namanya usulan, Indonesia itu negara demokrasi," ujarnya.

Di sisi lain, dirinya mengatakan penunjukan capres dan cawapres menjadi kewenangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Menurut Hasto, akan ada momentum Megawati memutuskan figur yang akan menjadi capres dan cawapres.

"Anggota partai dilarang berbicara tentang tokoh capres dan cawapres karena itu nanti akan diputuskan, yang penting kami mempersiapkan bergerak bersama rakyat," ucap dia di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Kamis (13/10).

Baca Juga: Kubu Megawati Kelonjotan Gegara Pengusungan Anies Baswedan, Elite NasDem: Terlihat Kualitasnya...

Dia menyebut pihaknya akan mencari pemimpin yang betul-betul mampu memikul tanggung jawab bagi bangsa dan negara.

Dia menjelaskan saat ini prioritas PDIP masih berfokus mengatasi persoalan ekonomi rakyat.

Dia juga menyatakan partainya ingin membangun masa depan dengan menyiapkan visi misi capres dan cawapres.

Baca Juga: Masyarakat Terus Berdatangan, NasDem Tuai Anies Baswedan Effect: Kami Siap Berkolaborasi...

"Selain itu, tiada hari tanpa henti melakukan pergerakan ke bawah membangun optimisme rakyat. Itu yang dilakukan," ungkapnya.

Seperti diketahui, sampai saat ini hanya ada 3 partai politik yang resmi mengusung capres untuk Pilpres 2024.

Baca Juga: Gelap Gulita, Elite NasDem Tak Kuasa Rumahnya Digusur Paksa Anies Baswedan: Tolonglah...

Partai NasDem mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, PSI mencalonkan Ganjar Pranowo, dan Gerindra memutuskan Prabowo Subianto.