Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inflasi Global Hambat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Inflasi Global Hambat Pertumbuhan Ekonomi Dunia Kredit Foto: Antara/ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Krisis global berturut-turut telah menciptakan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi negara-negara berkembang, mulai dari Covid-19, konflik geopolitik Rusia dan Ukraina, hingga perubahan iklim.

Dampak yang paling terlihat adalah perlambatan paling tajam dalam kegiatan ekonomi dalam 80 tahun, meningkatnya inflasi, semakin cepatnya krisis pangan, konflik geopolitik yang lebih luas, hingga kemiskinan yang memburuk.

Research & Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Taufan Dimas Hareva mengatakan, inflasi yang tinggi juga menjadi salah satu penghambat pertumbuhan ekonomi global.

Baca Juga: ICDX Nilai Ekonomi Indonesia Masih Kuat di Tengah Krisis Energi Dunia 

Berdasarkan Bank Indonesia, stabilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga di tengah sangat kuatnya dolar AS dan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global. 

"Sementara itu, nilai tukar rupiah sampai dengan 19 Oktober 2022 terdepresiasi 8,03 persen (ytd) dibandingkan dengan level akhir 2021, relatif lebih baik dibandingkan dengan depresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya," ujar Taufan dalam diskusi virtual, Selasa (25/10/2022). 

Taufan mengatakan, depresiasi tersebut sejalan dengan menguatnya dolar AS dan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global akibat pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif di berbagai negara.

Sebagai contoh, AS melakukan beberapa tindakan untuk merespons tekanan inflasi dan kekhawatiran perlambatan ekonomi global.

Di tengah persepsi terhadap prospek perekonomian Indonesia yang tetap positif, namun inflasi di global masih membayangi, terlebih ke depan negara-negara subtropis akan mengalami musim dingin, energi akan berperan besar dalam aktivitas ekonomi rumah tangga.

"Pasti ke depannya jika harga energi semakin mahal dan semakin sulit didapatkan, maka akan mempengaruhi aktivitas ekonomi di berbagai negara dan akan berdampak langsung pada harga mata uang asing lainnya,” ujarnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: