Ditolong China, Pakistan Dijanjikan Ini Oleh Xi Jinping, Luar Biasa!

Warta Ekonomi, Beijing -

China akan terus mendukung Pakistan ketika mencoba untuk menstabilkan situasi keuangannya, media pemerintah mengutip pernyataan Presiden Xi Jinping pada Rabu (2/11/2022), selama kunjungan perdana menteri Pakistan ke Beijing.

Pakistan telah berjuang dengan krisis neraca pembayaran bahkan sebelum banjir dahsyat melanda negara itu musim panas ini, menyebabkan kerugian sekitar $30 miliar atau lebih.

Baca Juga: KTT G20 bakal Jadi Ajang Dialog Luar Biasa Joe Biden dan Xi Jinping, Indonesia Wajib Siap-siap!

Pakistan diperkirakan akan mencari keringanan utang dari China, terutama bergulirnya utang bilateral sekitar $23 miliar.

Bank sentral China dan Bank Negara Pakistan telah menandatangani nota kerjasama baru-baru ini untuk pembentukan pengaturan kliring RMB di Pakistan, dalam upaya untuk memfasilitasi penggunaan RMB untuk transaksi lintas batas oleh perusahaan dan lembaga keuangan di kedua negara, People's Bank of China (PBOC) mengatakan pada hari Rabu.

China dan Pakistan juga harus bergerak maju lebih efektif dengan pembangunan koridor ekonomi mereka, serta mempercepat pembangunan infrastruktur Pelabuhan Laut Gwadar, kata Xi kepada Perdana Menteri Shehbaz Sharif selama pertemuan mereka di Aula Besar Rakyat.

China telah terlibat dalam proyek pertambangan dan infrastruktur besar di Pakistan, termasuk pelabuhan Gwadar di perairan dalam, semua bagian dari Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC) senilai $65 miliar.

Xi menambahkan bahwa negara-negara harus bekerja sama untuk menciptakan kondisi untuk implementasi awal proyek peningkatan kereta api Mainline-1 (ML-1) dan proyek Kereta Api Melingkar Karachi.

China juga akan mengekspor teknologi untuk kereta api berkecepatan tinggi 160 km/jam ke Pakistan, kata penyiar CCTV, Rabu.

Perkembangan dan proyek di Pakistan, sekutu lama China, adalah bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) Xi untuk meningkatkan rute jalan, kereta api, dan laut China dengan seluruh dunia.

China bersedia memperdalam kerja sama dalam ekonomi digital, e-commerce, teknologi fotovoltaik, dan bidang terkait energi baru lainnya, kata Xi.

Sharif adalah salah satu pemimpin pertama yang bertemu Xi sejak ia mengamankan masa jabatan ketiga sebagai pemimpin Partai Komunis yang berkuasa pada Oktober.