Keruntuhan Pertukaran Kripto Sebabkan Kelangkaan Bitcoin, 1,2 Juta Koin Menghilang dari Peredarannya

Warta Ekonomi, Jakarta -

Jika dibandingkan dengan mata uang fiat maupun cryptocurrency lain, Bitcoin (BTC) merupakan mata uang kripto yang memiliki ciri khas batasan 21 juta koin yang dapat beredar di pasar.

Namun, adanya penurunan harga yang ekstrem yang memengaruhi pasar kripto dalam dekade terakhir ini telah menyebabkan kelangkaan BTC meningkat di mana sebagian BTC telah menghilang dari peredarannya.

Dilansir dari Cointelegraph pada Senin (21/11/2022), setidaknya ada 5,7% atau setara dengan 1,2 juta BTC dari total yang dapat diterbitkan dari peredaran (21 juta) telah secara permanen menghilang akibat matinya banyak pertukaran kripto selama dekade terakhir.

Baca Juga: Miliarder Investor Peringatkan Cryptocurrency Sudah Sangat Rusak: Banyak Orang Akan Menderita Karena Ini

Sementara sebuah data historis terkait dengan crypto crash mengungkapkan bahwa keruntuhan dari 14 pertukaran kripto telah menyebabkan hilangnya 1.195.000 BTC yang merupakan 6,3% dari 19,2 juta BTC yang beredar di pasar saat ini.

Sebuah investigasi dari Co-Founder & Chief Technology Officer platform penyimpanan BTC CasHODL, Jameson Lopp menyampaikan bahwa sementara kelangkaan BTC terkait langsung dengan nilainya sebagai aset, penawaran BTC palsa di dalam pasar akan memberikan ancaman di dalam ekosistem. Di mana BTC tidak akan menjadi penyimpan nilai besar jika mayoritas orang akan membeli BTC plasu.

Dalam hal ini, investigasinya mengkonfirmasi bahwa setidaknya ada sebanyak 80 aset kripto memiliki nama "Bitcoin" yang ditunjukkan dengan sengaja untuk menyesatkan investor BTC sehingga mengakibatkan investor yang memiliki aset BTC plasu ini memberikan dampak negatif terhadap apresiasi harga BTC yang asli.

Oleh karenanya. sebagai salah satu cara memastikan BTC sebagai mata uang yang sehat adalah dengan mengurangi ketergantungan pada pertukaran kripto.