China Tambah Miliarder Baru dari Industri Nikel, Indonesia Kecipratan!

Warta Ekonomi, Jakarta -

Negara dengan rumah miliarder terbanyak kedua di dunia, China, akan menambah daftar miliarder mereka. Lygend Resources & Technology, perusahaan perdagangan bijih nikel terbesar di China, hari ini meluncurkan IPO di Hong Kong yang berupaya mengumpulkan dana hingga USD595 juta (Rp9,3 triliun).

Lygend berusaha untuk menjual 232,5 juta saham masing-masing hingga HK$19,96, menurut prospektus. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai proyek di Indonesia dan joint venture dengan CATL, pemasok baterai kendaraan listrik terbesar di dunia.

Melansir Forbes di Jakarta, Selasa (22/11/22) Ketua Lygend Cai Jianyong secara langsung memiliki 416,7 juta saham, bersama dengan 88% Lygend Investment, yang memegang 507 juta saham. Jumlah tersebut tidak termasuk 30,8 juta saham yang dimiliki oleh istrinya, kepemilikan Cai atas 862,9 juta saham akan bernilai setara dengan USD2,2 miliar (Rp34 triliun).

Baca Juga: Blak-Blakan Dukung Cryptocurrency, Miliarder Investor Bill Ackman: Aset Digital Akan Tetap Ada

Setelah IPO, Lygend yang berkantor pusat di Ningbo diharapkan 3% dimiliki oleh CATL, yang secara resmi dikenal sebagai Teknologi Amperex Kontemporer. Sang Ketua Robin Zeng berada di peringkat No. 3 pada Daftar Kaya Forbes China 2022 yang dirilis awal bulan ini dengan kekayaan USD28,9 miliar (Rp453 triliun).

China menyumbang 78% dari pendapatan Lygend, Korea Selatan 10% dan Indonesia 6,7%. Sekitar 43% produknya digunakan oleh industri mobil listrik. Pendapatan dalam enam bulan pertama tahun 2022 meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 10 miliar yuan dari 4 miliar tahun sebelumnya.

Perdagangan diperkirakan akan dimulai di Bursa Efek Hong Kong pada 1 Desember.