Laporan IRCI Catat Bitcoin Jadi Merek Kripto Paling Dikenali di Australia

Warta Ekonomi, Jakarta -

Menunjukkan pemahaman dan kesadaran akan cryptocurrency di Australian, hasil riset dari Independent Reserve Cryptocurrency Index (IRCI) mencatat bahwa 92% dari jumlah 2.000 responden warga Australia pernah mendengar terkait cryptocurrency sementara 90,80%-nya pernah mendengar terkait Bitcoin (BTC).

Hal ini pun membuat BTC menempati posisi pertama untuk pengenalan merek, kepemilikan, dan sentimen kripto secara keseluruhan di Australia.

Memberikan tanggapan terhadap hal ini, podcaster BTC asal Australia Stephan Livera menyampaikan kepada Cointelegraph seperti dilansir pada Selasa (29/11/2022) bahwa BTC terus tumbuh dalam kesadaran akan merek kripto disebabkan tidak hanya karena menjadi yang pertama dikenali, namun juga karena BTC memiliki komunitas pembangun dan pendidik terkuat sehingga dapat bertahan lama di dalam siklus pasar.

Baca Juga: Data Glassnode: Alamat Bitcoin Memegang Setidaknya 1 BTC yang Mendekati 1 Juta

Meskipun harga BTC telah mengalami kejatuhan di pasar, pengakuan akan BTC terus tumbuh dengan pendirian bullish masyarakat Australia dalam jangka panjang.

Laporan IRCI menyebut bahwa hampir 26 juta warga Australia berkomitmen untuk kripto jangka panjang dengan mengadopsi secara keseluruhan dan memiliki kepercayaan jangka panjang pada sektor ini untuk tetap tinggi di masa depan. Bahkan mereka yang memiliki kripto percaya bahwa BTC akan memiliki nilai di atas US$30.000 pada tahun 2023.

"Terlepas dari volatilitas ini, data IRCI 2022 dengan jelas menunjukkan bahwa minat dan investasi warga Australia pada kripto tetap tinggi dan terus mendapatkan momentum," tutur Adrian Przelozny selaku CEO IRCI.

Secara keseluruhan, laporan IRCI 2022 ini mencatat bahwa di saat kesadaran cryptocurrency terus mengalami peningkatan di Australian, BTC terus menjadi kripto yang paling populer, di mana kesadaran BTC di antara boomer atau orang berusia di atas 65 tahun terus mengalami peningkatan hingga ke level 93,5%.