Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat 'Alphard' Minta Jokowi Jangan Suka Flexing Seperti OKB, 'Apa Pemilik Djarum Pamer Nunjukin Isi Rekeningnya?'

Pengamat 'Alphard' Minta Jokowi Jangan Suka Flexing Seperti OKB, 'Apa Pemilik Djarum Pamer Nunjukin Isi Rekeningnya?' Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendiri Cyrus Network Hasan Nasbi menyayangkan langkah Presiden Jokowi yang masih saja unjuk kekuatan saat mengumpulkan relawannya di Stadion GBK beberapa hari lalu.

Menurut Hasan, Jokowi tak punya kepentingan politik untuk menatap Pilpres 2024. Secara aturan, ia tak boleh maju lagi. Jadi tak ada alasan rasional baginya untuk pamer kekuataan massa.

Ia menganalogikan, orang kaya baru (OKB) yang gemar-gemar pamer harta dan pencapaiannya di sosmed. Sementara, mentalitas orang kaya lama, tetap bersikap santuy dan tak suka flexing demi mendapatkan pengakuan orang.

"Maksud saya kalau orang seperti saya yang baru menanjak hartanya wajarlah pamer-pamer. Ya wajarlah pamer rekening, pamer mobil, pamer rumah dll, karena memang baru nanjak naik. Orang tidak semuanya mengakui eksistensi kita, orang belum tahu semuanya bahwa kita ini punya sesuatu.

"Tapi kalau Pak Jokowi itu kan tidak perlu seperti itu. Ibaratnya kalau ada orang kaya yang masuk Forbes, misalnya Pemilik Djarum kan nggak mungkin dia ke mana-mana pamer buku rekening. Pak Jokowi juga begitu nggak di level itu," kata Hasan Nasbi.

Menurutnya, politikus paling top di Indonesia sekelas Jokowi tidak pada tempatnya untuk pamer kuasa dan pamer dukungan massa demi mendapatkan pengakuan politik.

"Nggak perlu unjuk kekuatan karena nggak akan ada yang berdebat bahwa Pak Jokowi itu adalah salah satu politikus paling sukses di Indonesia. Dua kali jadi walikota, terpilih sekali jadi Gubernur DKI. Dua kali terpilih jadi presiden. Pak Jokowi itu 20 tahun lebih berada di dalam kekuasaan. 5 kali pemilihan nonstop tanpa jeda berada dalam kekuasaan, selama 20 tahun," tambahnya.

Pengamat politik yang pernah bertaruh mobil Alphard ini menantang siapa yang berani menyangsikan kehebatan sosok Jokowi sebagai figur politik paling sukses di Indonesia.

"Partai politik juga tahu itu. Nggak perlu Pak Jokowi pamer-pamer yang seperti itu. Sama kayak Budi Hartono nggak perlu pamer-pamer buku rekening. Sama kayak Michael Hartono atau orang terkaya lainnya nggak perlu pamer-pamer pesawat pribadinya. Semua orang tahu.

Ia menilai acara mengumpulkan para relawannya itu tidaklah lazim, karena Jokowi tak ada kepentingan untuk membuat gentar partai politik.

"Saya kritik kegiatan yang tidak lazim itu dilakukan oleh seorang presiden yang menjelang akhir masa jabatannya, kecuali Pak Jokowi masih ada periode berikutnya maka layak untuk melakukan melakukan hal yang seperti ini," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: