Identitas Digital Jadi Tulang Punggung Layanan Digital

Teknologi identitas digital, seperti tanda tangan digital dan verifikasi identitas secara online, telah menjadi tulang punggung bagi layanan digital.

Hal itu diungkapkan oleh Director of Public Affairs VIDA, Chaerany Putri, yang berasal dari perusahaan penyedia identitas digital.

"Identitas digital merupakan sistem identifikasi penduduk dalam format digital yang dapat mempresentasikan individu secara unik dan terpercaya di dalam ekosistem digital," ujar dia, dalam kegiatan Media Clinic yang dipantau secara virtual, Rabu (30/11/2022).

Baca Juga: Hadapi Resesi Global 2023, Industri Telekomunikasi Perlu Kolaborasi dalam Ekosistem Digital

Dia memaparkan pandemi telah membuat interaksi digital tak lagi hanya terbatas pada aspek hiburan, tetapi juga telah mencakup aspek perbankan, pendidikan, dan kesehatan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya peningkatan keamanan dan kenyamanan pemanfaatan identitas digital. Dengan begitu, makin banyak masyarakat yang dapat mengakses berbagai keperluan di ekosistem digital dengan mudah.

"Aspek kepercayaan menjadi signifikan. Karena identitas digital yang digunakan berperan sebagai kunci yang menghubungkan akses antara pengguna dengan aset berharganya, yakni data pribadi," imbuhnya.

Akan tetapi, kata Chaerany, 71% pekerja informal mengaku risiko keamanan dan penipuan menjadi penghalang mereka untuk menggunakan pembayaran digital atau dompet digital.

Terlebih, Indonesia kerap mengalami kasus kebocoran data. Hal ini membuat implementasi digital lintas industri menjadi kunci untuk mendorong rasa percaya pada layanan digital.

Dia memaparkan, sektor jasa keuangan umumnya menjujung tinggi verifikasi identitas. Hal ini menjadi urgensi lantaran kebutuhan verifikasi terkait kepatuan AML/CTF (Anti-money Laundering and Counter-terrorism Financing).

Adapun pada sektor e-commerce, verifikasi identitas digital dibutuhkan untuk mencegah berbagai kejadian fraud yang masih marak. Kasus fraud sendiri disebabkan oleh kesalahan manusia dalam berbagai transaksi.

Sementara di sektor kesehatan, efisiensi adminitrasi kesehatan dan asuransi berbasis digital makin krusial karena dapat menghemat waktu dalam penanganan medis.