Kredit Foto: Antara/Ampelsa
Anies Baswedan menyebut polarisasi itu tidak masalah, asal tidak dibiarkan hingga terjadi perpecahan.
“Polarisasi itu tidak maslah, tapi harus jadi sehat. Coba bayangkan, ada kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI), ada kampus lain di sini, itu polarisasi tapi jadi suasana yang sehat,” jelas Anies saat menjadi narasumber di Kuliah Pakar di UMI, Makassar, Sabtu (1/12/2022).
Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan, polarisasi adalah hal normal, dan bukan sesuatu yang mesti dipersoalkan. Tapi mesti dikendalikan.
Baca Juga: Anies Bahas Misi dan Target Pilpres Sambil Makan Siang di Empang Amran Sulaiman
“Tapi polarisasi itu normal, biasa terjadi. Hanya pemimpin-pemimpin harus mengendalikan. Nah, yang sering terjadi selama ini dibiarkan itu. Sehingga menjadi liar, tidak terarah, jadi sesuatu tanpa batas,” terangnya.
Anies pun menjelaskan, antara polarisasi dan perpecahan itu beda. Hanya saja, umumnya dianggap sebagai sesuatu yang sama.
“Ada empat level… dari polarisasi kalau dibiarkan jadi friksi, kalau friksi dibiarkan jadi konflik, kalau konflik dibiarkan dia menjadi perpecahan. Itu fasenya,” jelasnya.
Walau demikian, bicara teoleransi menurutnya tidak sebatas itu. Kuncinya adalah keadilan.
“Kalau kita hadirkan keadilan, maka disitu ada toleransi. Pasti. Dari keadilan muncul perasaan persatuan, muncul perasan kebersamaan. Tidak ada persatuan dalam ketimpangan,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
